Pandemi dan berbagai faktor lainnya telah mengubah nasib sejumlah destinasi wisata populer di Indonesia. Banyak tempat yang dulunya ramai kini justru sepi, bahkan beberapa terpaksa tutup permanen. Artikel ini membahas enam lokasi yang pernah menjadi favorit namun kini ditinggalkan, mulai dari taman hiburan hingga objek rekreasi air.

Taman Hiburan yang Tenggelam dalam Sejarah

Berbagai taman hiburan yang pernah menjadi ikon daerah kini harus menutup pintu karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya bahkan telah ditinggalkan begitu saja, menciptakan suasana mencekam namun unik bagi pencinta fotografi. Dampak ekonomi dan kecelakaan menjadi penyebab utama penutupan ini.

Kampung Gajah Wonderland, misalnya, yang dulunya menawarkan area seluas 60 hektare dengan patung-patung gajah sebagai ikon, kini tampak tidak terawat setelah tutup pada tahun 2017. Lokasi ini sempat menjadi spot favorit untuk foto-foto horor. Di Jawa Tengah, Wonderia yang dibuka pada 2004 juga harus ditutup hanya tiga tahun kemudian akibat kecelakaan serius di salah satu wahana permainannya. Sementara itu, Taman Remaja Surabaya yang berdiri sejak 1971 kini hanya tinggal kenangan setelah pemerintah memutuskan untuk menutupnya pada 2018.

Objek Rekreasi Air yang Menghilang

Berbagai fasilitas rekreasi air yang pernah menjadi tujuan wisata keluarga kini harus meredup. Faktor pandemi dan perubahan pengelolaan menjadi penyebab utama penurunan popularitas tempat-tempat ini. Beberapa bahkan telah hilang sepenuhnya dari peta pariwisata.

Snowbay Water Park di TMII, Depok Fantasi Waterpark, dan Taman Festival Bali adalah contoh nyata dari perubahan drastis ini. Snowbay yang dulunya ramai dengan dua wahana andalannya, Hurricane dan Cool Running, kini terpaksa tutup saat pandemi merebak. Depok Fantasi Waterpark, yang memiliki nuansa Timur Tengah dengan berbagai wahana air, kini telah digantikan oleh kompleks perumahan. Sedangkan Taman Festival Bali yang berada tak jauh dari Pantai Sanur, kini lebih dikenal sebagai lokasi wisata horor dengan tanaman merambat dan grafiti yang memenuhi area tersebut. Meski sudah gulung tikar sejak 1999, tempat ini tetap menarik minat pecinta eksotisme yang mencekam.