Pasar
Proyek Smelter Aluminium di Kalimantan Utara Menuju Fase Produksi
2025-03-20

Suatu inisiatif besar sedang berlangsung di Kalimantan Utara (Kaltara) melalui PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yang memusatkan perhatian pada pengembangan fasilitas smelter aluminium. Proyek ini, yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), ditargetkan untuk mencapai tahap produksi pertama pada akhir tahun 2025. Dengan estimasi investasi sebesar US$ 2 miliar dan lokasi seluas 600 hektar, proyek ini menjanjikan kontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan mulai tahun 2026. Presiden Direktur KAI, Wito Krisnahadi, optimistis bahwa pembangunan akan tetap sesuai jadwal dengan peningkatan produksi secara bertahap hingga mencapai kapasitas penuh.

Pengembangan proyek smelter aluminium ini telah menjadi fokus utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Anak usaha mereka, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), mengambil alih tanggung jawab dalam memastikan bahwa rencana ini dapat direalisasikan tepat waktu. Menurut Wito Krisnahadi, target awal produksi dari fasilitas ini dijadwalkan pada Desember 2025. Ini akan dilakukan dengan memanfaatkan 72 tungku yang sudah ada, meskipun peningkatan kapasitas produksi akan berlangsung secara bertahap.

Dalam wawancaranya, Wito menjelaskan bahwa keberhasilan operasional smelter tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada keandalan pasokan energi listrik. Karena sifat operasi smelter yang harus berjalan 24 jam nonstop, penting bagi tim untuk memastikan bahwa pembangkit listrik cadangan tersedia sebelum memulai proses produksi. Oleh karena itu, fase commissioning atau uji coba pembuatan aluminium ingot diproyeksikan akan dimulai pada kuartal kedua atau ketiga tahun 2025.

Beroperasi penuh pada kapasitas 500.000 ton diperkirakan baru bisa dicapai antara akhir tahun 2025 atau awal 2026. Meskipun demikian, Wito yakin bahwa kontribusi dari proyek ini akan mulai dirasakan pada tahun 2026, memberikan dampak positif terhadap kinerja keseluruhan ADRO. Investasi sebesar US$ 2 miliar ini bukan hanya soal angka, tetapi juga simbol komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan industri manufaktur di Indonesia.

Ketika semua tahapan rampung, proyek smelter ini diharapkan dapat membawa transformasi signifikan dalam sektor industri nasional. Dengan stabilitas operasional dan dukungan infrastruktur yang kuat, langkah ini menunjukkan upaya serius untuk menjadikan Kalimantan Utara sebagai pusat pengolahan aluminium global. Selain itu, pencapaian ini juga akan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok aluminium dunia.

More Stories
see more