Pasar
Pemulihan IHSG Didorong oleh Minat Asing pada Saham-Saham Unggulan
2025-03-20

Pada hari Rabu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tanda pemulihan yang signifikan setelah mengalami penurunan sehari sebelumnya. Peningkatan ini mencapai 1,42%, membawa nilai IHSG ke posisi 6.311,66. Aktivitas pasar mencatat lebih dari 17 miliar saham yang diperdagangkan dengan total transaksi hampir Rp14 triliun. Meskipun investor asing tetap melakukan aksi jual bersih di pasar reguler, mereka juga membeli beberapa saham unggulan secara signifikan.

Beberapa saham menjadi favorit investor asing dalam mendukung kenaikan IHSG. Mereka termasuk perusahaan energi, teknologi, dan keuangan besar seperti PT Raharja Energi Cepu Tbk., PT Astra International Tbk., serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pembelian bersih terbesar dilakukan pada RATU, ASII, dan BMRI, yang berkontribusi pada reli pasar secara keseluruhan.

Kinerja Pasar: Reli IHSG dan Dinamika Transaksi

Pada perdagangan Rabu tersebut, pasar modal Indonesia menunjukkan kemajuan pesat meskipun masih dihadapkan pada tekanan jual oleh investor asing. Dengan total volume saham mencapai lebih dari 17 miliar unit, aktivitas perdagangan menunjukkan partisipasi tinggi dari berbagai pelaku pasar. Selain itu, indeks berhasil ditutup di angka positif, meningkatkan harapan para pelaku pasar akan masa depan ekonomi nasional.

Dari sisi statistik, sebanyak 368 saham mengalami kenaikan harga, sedangkan 225 saham mengalami penurunan. Sisa saham lainnya tidak menunjukkan pergerakan signifikan. Nilai transaksi mencapai Rp13,94 triliun melalui lebih dari satu juta transaksi, menunjukkan minat yang kuat di antara investor lokal maupun asing. Investor asing tetap aktif dengan melakukan pembelian bersih di beberapa sektor penting, meskipun pada umumnya tetap menjadi net seller.

Salah satu faktor utama yang mendorong reli IHSG adalah dukungan dari pembelian investor asing pada saham-saham unggulan. Aktivitas ini menunjukkan keyakinan pasar internasional terhadap potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di sektor-sektor strategis seperti keuangan, energi, dan teknologi. Selain itu, sentimen positif juga dipengaruhi oleh performa perusahaan-perusahaan besar yang menjadi pilar utama pasar modal Indonesia.

Secara rinci, transaksi investor asing menunjukkan pola yang cukup menarik. Meskipun mayoritas dari mereka tetap menjual saham secara keseluruhan, pembelian terarah pada beberapa saham tertentu memberikan dorongan signifikan bagi reli pasar. Hal ini tercermin dari pembelian bersih yang dilakukan pada saham-saham seperti RATU, ASII, BMRI, dan lainnya, yang merupakan komponen penting dari indeks.

Saham Favorit Investor Asing: Dorongan Utama Pemulihan IHSG

Berbagai saham unggulan menjadi incaran utama investor asing dalam mendukung reli IHSG. Beberapa nama besar seperti PT Raharja Energi Cepu Tbk., PT Astra International Tbk., dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan pembelian bersih signifikan. Aktivitas ini menunjukkan preferensi investor asing terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan prospek cerah di masa mendatang.

Sebagai contoh, saham RATU mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp41,14 miliar, sementara ASII dan BMRI juga menarik perhatian dengan pembelian senilai Rp39,76 miliar dan Rp23,57 miliar masing-masing. Perusahaan-perusahaan ini dikenal sebagai pemain utama di sektor energi, otomotif, dan perbankan, yang sering kali menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Minat investor asing terhadap saham-saham unggulan tidak hanya mencerminkan keyakinan mereka terhadap performa perusahaan individual, tetapi juga gambaran umum tentang stabilitas ekonomi Indonesia. Dalam konteks global yang penuh ketidakpastian, pemilihan saham-saham dengan rekam jejak kuat menjadi strategi yang logis untuk meminimalkan risiko investasi. Selain itu, sektor-sektor seperti energi, keuangan, dan teknologi terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil, sehingga menjadi magnet bagi para pelaku pasar asing.

Pembelian bersih terhadap saham-saham seperti TPIA, AADI, EXCL, ANTM, JPFA, INDF, dan DSSA juga turut memberikan kontribusi signifikan bagi reli IHSG. Para investor asing tampaknya mengincar diversifikasi portofolio dengan memilih perusahaan yang memiliki pangsa pasar besar dan fundamental yang solid. Dengan demikian, pemulihan IHSG tidak hanya didorong oleh faktor spesifik, tetapi juga oleh keyakinan pasar terhadap potensi jangka panjang dari sektor-sektor strategis tersebut.

More Stories
see more