Pasar
Pinjaman Segar untuk Mendukung Operasional Buana Finance
2025-03-19

Pada perkembangan terbaru di sektor keuangan Indonesia, PT Buana Finance Tbk (BBLD) berhasil mengamankan fasilitas pinjaman bernilai Rp 900 miliar dari dua bank besar, yakni PT Bank QNB Indonesia Tbk dan PT Bank Danamon Tbk. Dana ini akan digunakan untuk memperkuat modal kerja perusahaan melalui pemberian kredit kepada nasabahnya. Meskipun menghadapi penurunan laba bersih pada periode September 2024 lalu, langkah strategis ini bertujuan untuk menjaga stabilitas operasional dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Kerjasama Strategis dengan Dua Raksasa Perbankan

Dalam rincian lebih lanjut, Buana Finance telah menandatangani kesepakatan untuk mendapatkan fasilitas term loan senilai Rp 750 miliar dengan jangka waktu maksimal 48 bulan dari Bank Danamon. Selain itu, perusahaan juga menerima fasilitas rekening koran sebesar Rp 15 miliar dengan tenor 12 bulan dari lembaga yang sama. Di sisi lain, Bank QNB Indonesia memberikan dukungan tambahan berupa term loan Rp 150 miliar dengan tenor serupa selama empat tahun.

Fasilitas-fasilitas ini akan diberlakukan dengan agunan berupa piutan perusahaan, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga transparansi dan keamanan bagi pemberi pinjaman. Namun, tantangan tetap ada, terlihat dari laporan perusahaan yang mencatat penurunan laba bersih hingga 40,54% secara tahunan menjadi Rp 41,47 miliar per September 2024. Beban biaya operasional yang meningkat signifikan menjadi salah satu faktor utama penyebabnya.

Sementara itu, kondisi industri pembiayaan secara umum juga menunjukkan perlambatan. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa pertumbuhan piutang pembiayaan hanya mencapai 6,04% secara tahunan pada Januari 2025, turun dari angka 13,07% pada periode yang sama tahun lalu.

Di tengah dinamika ini, langkah penggalangan dana oleh Buana Finance diyakini akan membantu perusahaan memperluas layanan serta memperbaiki performa finansialnya di masa depan.

Dari perspektif jurnalis, inisiatif ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antarlembaga keuangan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Meskipun tantangan seperti perlambatan industri pembiayaan masih terjadi, upaya proaktif seperti ini dapat menjadi contoh bagaimana perusahaan mampu beradaptasi dan bertahan di tengah ketidakpastian pasar. Langkah ini juga menggarisbawahi pentingnya manajemen risiko yang baik serta strategi keuangan yang cermat demi kelangsungan bisnis di masa mendatang.

More Stories
see more