Pasar
Kinerja Likuiditas Perbankan Indonesia Tetap Terjaga di Awal 2025
2025-03-19

Seiring dengan perkembangan ekonomi nasional, kondisi keuangan perbankan Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif pada awal tahun ini. Data terbaru dari Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) meningkat secara signifikan hingga bulan Februari 2025. Kenaikan ini menjadi bukti kuatnya stabilitas sistem keuangan di tanah air. Secara spesifik, persentase AL/DPK naik menjadi 26,32% dibandingkan bulan sebelumnya.

Penguatan modal juga menjadi sorotan utama dalam laporan ini. Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan mencapai angka yang cukup mengesankan pada Januari 2025, yakni sebesar 27,01%. Selain itu, BI melanjutkan langkah strategis dengan menyediakan insentif likuiditas makroprudensial senilai Rp 291,8 triliun hingga minggu kedua Maret 2025. Insentif tersebut ditujukan untuk mendukung penyaluran kredit ke berbagai sektor prioritas, termasuk properti dan industri lainnya. Dalam distribusi ini, bank-bank milik negara menerima alokasi terbesar, disusul oleh bank umum, BPD, serta kantor cabang bank asing.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menjaga stabilitas likuiditas, meskipun tekanan global memengaruhi beberapa indikator keuangan. Salah satu tantangan utama adalah meningkatnya rasio simpanan terhadap kredit (LDR), yang hampir mendekati batas maksimal 92%. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), LDR industri perbankan mencapai 89,05% per Desember 2024. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Namun, dengan dukungan kebijakan dari BI, sektor perbankan tetap mampu menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan jangka pendek dan penyaluran kredit.

Dengan penguatan infrastruktur keuangan dan komitmen bersama antara regulator dan pelaku industri, harapan besar dapat dicapai untuk menjaga kelangsungan pertumbuhan ekonomi. Stabilitas perbankan tidak hanya penting bagi sektor finansial, tetapi juga memberikan kontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Melalui sinergi yang efektif, Indonesia bergerak menuju masa depan yang lebih stabil dan inklusif dalam pengelolaan sumber daya keuangan.

More Stories
see more