Peningkatan permintaan uang layak edar (ULE) selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri menjadi perhatian utama Bank Indonesia. Hingga Senin (17/3/2025), BI telah mengalokasikan Rp 67,1 triliun dari total anggaran sebesar Rp 180,9 triliun yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, menegaskan bahwa puncak permintaan akan terjadi setelah pembagian Tunjangan Hari Raya (THR). Ia menjelaskan bahwa lonjakan ini biasanya berlangsung pada minggu keempat Ramadan ketika masyarakat mulai menukar uang untuk keperluan Lebaran.
Kendala teknis juga menjadi sorotan dalam sistem digital yang digunakan oleh BI. Aplikasi Pintar.bi.go.id sempat mengalami gangguan akibat serangan Distributed Denial of Service (DDoS), menyebabkan penurunan kinerja atau bahkan down saat pengguna melakukan transaksi secara masif. "Kami langsung bekerja sama dengan tim IT untuk memulihkan sistem agar aplikasi tetap dapat diakses," kata Doni. Untuk mengatasi hal ini, BI memperkenalkan jadwal bertahap dalam proses penukaran uang guna mencegah antrian panjang serta memastikan distribusi yang lebih merata di berbagai wilayah.
Inovasi dalam distribusi uang tunai menjadi prioritas utama bagi Bank Indonesia. Dengan meningkatkan jumlah titik layanan dari ratusan titik pada minggu pertama hingga mencapai 2.512 titik pada minggu keempat, BI berupaya memberikan akses yang luas kepada masyarakat. Kolaborasi dengan lembaga perbankan nasional memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran distribusi uang tunai. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 378.000 penukaran yang dilakukan, sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan komitmen BI dalam memenuhi kebutuhan finansial masyarakat.
Peningkatan fasilitas dan solusi teknologi yang diberikan oleh Bank Indonesia membuktikan upaya nyata dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional. Dengan langkah-langkah antisipatif seperti penjadwalan bertahap dan pengembangan infrastruktur digital, BI tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga memperkuat sistem keuangan negara. Keberhasilan ini mencerminkan sinergi antara inovasi teknologi dan kerja sama lintas sektor demi mewujudkan pemerataan akses keuangan yang adil bagi semua kalangan.