Pasar
Pemulihan IHSG: Dorongan dari Sektor Utilitas dan Emiten Konglomerat
2025-03-19

Pada perdagangan saham Rabu (19/3/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit setelah sebelumnya mengalami penurunan signifikan. IHSG ditutup di level 6.311,66 dengan kenaikan 1,42%. Peningkatan ini didukung oleh performa positif sektor utilitas, teknologi, serta bahan baku. Selain itu, kontribusi besar juga datang dari saham-saham konglomerat dan perbankan yang menjadi pendorong utama rebound pasar modal Indonesia.

Setelah sempat mengalami kerugian besar pada hari sebelumnya, emiten-emiten konglomerat menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang cukup signifikan. Salah satu contohnya adalah saham DCI Indonesia (DCII), yang mencatatkan lonjakan hingga 20% atau mencapai level 138.950. Emiten ini bahkan memimpin sebagai penggerak utama dengan kontribusi sebesar 30,56 indeks poin terhadap kenaikan IHSG. Sejumlah saham lain milik konglomerat ternama juga memberikan dampak positif, seperti TPIA, BREN, CUAN, dan PTRO, yang secara kolektif menyumbang lebih dari 31 indeks poin.

Selain sektor konglomerat, bank-bank besar turut membantu dalam proses pemulihan IHSG. Saham BMRI, BBRI, dan BBCA masing-masing berkontribusi 14,3, 7,68, dan 4,88 indeks poin kepada indeks gabungan. Kinerja sektor perbankan ini menjadi salah satu faktor penting dalam membawa IHSG keluar dari zona merah.

Pemulihan IHSG ini terjadi setelah sehari sebelumnya pasar harus melalui sesi trading halt akibat anjloknya harga saham hingga lebih dari 5%. Penurunan tersebut dipicu oleh pelemahan saham-saham konglomerat, termasuk DCII yang sempat menyentuh batas auto rejection bawah (ARB). Namun, kondisi tersebut tampaknya mulai membaik dengan adanya dorongan positif dari berbagai sektor strategis.

Dengan sisa dua pekan di bulan Maret, analis memproyeksikan bahwa IHSG memiliki potensi untuk bertahan di atas level 6.500 hingga akhir bulan. Meskipun masih berada dalam tren penurunan jangka panjang, level ini dianggap sebagai resistance penting bagi pasar modal Indonesia. Jika berhasil menembus angka ini, resistance selanjutnya dapat mencapai level 6.700.

Berita baik ini tentunya menjadi harapan baru bagi pelaku pasar yang ingin melihat stabilitas dan kinerja lebih baik di masa mendatang. Dengan dukungan dari sektor-sektor unggulan, optimisme pun mulai tumbuh meskipun tantangan masih ada di depan mata.

More Stories
see more