Pasar
Pertumbuhan Kredit di Indonesia Meningkat Signifikan pada Februari 2025
2025-03-19

Indikator positif terlihat dalam sektor keuangan nasional, dengan meningkatnya permintaan kredit. Pada bulan Februari 2025, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pertumbuhan kredit mencapai angka 10,3% secara tahunan. Hal ini dipengaruhi oleh dinamika baik dari sisi penawaran maupun permintaan pasar. Sektor korporasi menjadi salah satu pendorong utama dengan performa yang tetap kuat.

Selanjutnya, berdasarkan penggunaan dana, investasi menunjukkan pertumbuhan paling pesat dibandingkan jenis kredit lainnya, yakni sebesar 14,6%. Sementara itu, kredit untuk modal kerja dan konsumsi tumbuh masing-masing sekitar 7,66% dan 10,31%. Gubernur BI, Perry Warjiyo, juga menyebut bahwa pembiayaan syariah masih mengalami laju yang lebih rendah dibanding industri secara keseluruhan, yakni sebesar 9,15%. Untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pertumbuhan kredit hanya mencapai 2,51%. Meski demikian, BI optimistis akan terus mendorong ekspansi kredit melalui kebijakan makroprudensial yang mendukung.

Ketahanan sistem perbankan nasional juga tampak kokoh. Rasio likuiditas bank mencapai 26,3%, sementara rasio kecukupan modal berada di angka 27,01%. Tingkat kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) bruto hanya sebesar 2,18%, dengan NPL nett sebesar 0,79%. Data ini menunjukkan bahwa institusi keuangan Indonesia memiliki fondasi yang cukup kuat untuk menghadapi tantangan eksternal maupun internal. Dengan kondisi ini, harapan akan stabilitas ekonomi semakin besar serta membuka peluang bagi pelaku usaha untuk berkembang lebih lanjut.

More Stories
see more