Pasar
Keputusan BI: Suku Bunga Tetap Dijaga di Level 5,75%
2025-03-19

Pada pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada bulan Maret 2025, Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate tetap di angka 5,75%. Keputusan ini sejalan dengan proyeksi mayoritas analis dari berbagai lembaga keuangan yang memperkirakan tidak akan ada perubahan signifikan dalam kebijakan moneter. Meskipun beberapa pihak memprediksi penurunan suku bunga menjadi 5,50%, alasan utama dari keputusan ini adalah menjaga stabilitas inflasi sesuai target pemerintah.

Konteks dan Penjelasan Kebijakan

Pada Rabu, 19 Maret 2025, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengumumkan keputusan penting dalam konferensi pers terkait RDG. Pertemuan tersebut dilakukan selama dua hari, tepatnya pada 18-19 Maret 2025, di Jakarta. Selain BI Rate, suku bunga Deposit Facility juga tetap dipertahankan pada tingkat 5%, sementara Lending Facility berada di angka 6,50%. Menurut konsensus yang dikumpulkan oleh CNBC Indonesia dari 17 institusi keuangan, sebagian besar menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Sebelumnya, Perry Warjiyo telah menyoroti perlunya kontrol ketat terhadap inflasi agar tetap berada dalam rentang target 2,5% plus minus 1% hingga tahun 2026.

Dalam konteks yang lebih luas, kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan tanpa mengorbankan stabilitas harga. Di tengah tantangan global dan domestik, langkah ini dianggap sebagai upaya untuk memastikan bahwa kondisi likuiditas tetap mendukung aktivitas bisnis dan investasi.

Seiring dengan keputusan ini, para ahli ekonomi percaya bahwa langkah stabilisasi ini akan membantu meningkatkan kepercayaan investor serta menjaga daya beli masyarakat.

Dengan latar belakang ekonomi yang semakin dinamis, Bank Indonesia terus memantau perkembangan global dan domestik untuk memastikan bahwa kebijakan moneter tetap relevan dan efektif.

Dalam suasana yang penuh harapan, pengumuman ini menjadi tonggak penting bagi pelaku pasar dan masyarakat umum.

Dari perspektif jurnalis, keputusan ini memberikan kesan bahwa Bank Indonesia sangat serius dalam menjalankan tugasnya sebagai pengatur kebijakan moneter. Langkah-langkah yang diambil tidak hanya berfokus pada jangka pendek tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang. Bagi pembaca, hal ini dapat diartikan sebagai komitmen kuat untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Melalui kebijakan ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat langsung berupa kontrol inflasi yang baik serta peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

More Stories
see more