Dalam upaya memperluas operasi perkebunan, PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN III merancang rencana ambisius untuk menambah luas lahan sawit hingga 59.000 hektar dalam lima tahun mendatang. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, menjelaskan bahwa langkah ini akan dilakukan dengan cara melestarikan tanaman karet dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Dengan adanya integrasi antara berbagai unit usaha, seperti Palm Co, PTPN III sekarang memiliki akses ke sumber daya manusia dan dana yang lebih besar, terutama di Sulawesi.

Pada tahun 2024, PTPN mencatat laba sebelum diaudit sebesar Rp3,26 triliun, dengan kelapa sawit menjadi kontributor utama keuntungan tersebut. Menurut Ghani, pertumbuhan luar biasa dari komoditas sawit telah mendorong peningkatan signifikan dalam pendapatan perusahaan. Untuk tahun 2025, target kontribusi sawit dinaikkan menjadi 75% dari total pendapatan, seiring dengan kenaikan harga sawit pada awal tahun ini. Palm Co, sebagai subholding perkebunan nusantara, saat ini mengelola lahan sawit terluas di dunia, mencapai 586 ribu hektar, dengan proyeksi ekspansi hingga 708 ribu hektar dalam satu dekade.

Ekspansi lahan sawit oleh PTPN III bukan hanya mencerminkan ambisi bisnis, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan fokus pada pengembangan sumber daya alam secara bertanggung jawab, PTPN III berupaya untuk memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat dan lingkungan. Langkah-langkah ini menegaskan pentingnya investasi dalam sektor pertanian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.