Mewakili Indonesia di ajang Miss World 2025, Monica Kezia Sembiring telah mempersiapkan diri untuk menampilkan kekayaan budaya tanah air. Monica, yang berasal dari Sumatera Utara, akan menghadirkan salah satu warisan budaya melalui pertunjukan seni tradisional. Sebagai bentuk penghormatan terhadap akar budayanya, ia memilih Tari Tor-Tor sebagai medium ekspresinya di panggung dunia. Meskipun tidak memiliki latar belakang tari sebelumnya, Monica berlatih dengan tekun selama empat bulan untuk menguasai gerakan yang penuh semangat dan dinamis ini.
Selain pertunjukan tarian, Monica juga akan memamerkan busana adat karya desainer lokal dalam upaya menunjukkan estetika serta keragaman budaya Indonesia. Kehadirannya di pentas internasional bukan hanya sekadar representasi fisik, tetapi juga menjadi media untuk memperkenalkan nilai-nilai harmoni dan keramahan bangsa Indonesia kepada dunia. Di sisi lain, Monica juga fokus pada proyek sosial bernama Pipeline for the Lifeline, yang bertujuan mengatasi tantangan akses air bersih di Desa Ciseke, Banten. Dengan pendekatan langsung ke lapangan, ia mencatat masalah secara rinci dan merancang solusi berkelanjutan.
Ajang Miss World 2025 di India memberikan peluang bagi para peserta untuk berkompetisi dalam enam tantangan utama, termasuk Beauty with a Purpose yang sangat ditekankan dalam penilaian. Melalui persiapan matangnya, Monica tidak hanya ingin mencapai prestasi individu, tetapi juga memperlihatkan bahwa keindahan sejati adalah ketika kita bisa membawa perubahan positif bagi masyarakat. Semangat Monica dalam menggabungkan seni, budaya, dan tanggung jawab sosial menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik.