Penduduk Lembah Hunza di bagian utara Pakistan menonjol dengan harapan hidup yang luar biasa. Meski menghadapi keterbatasan akses layanan kesehatan, mereka berhasil mencapai usia rata-rata sekitar satu abad. Gaya hidup dan kebiasaan unik masyarakat ini menjadi faktor penting dalam memperpanjang umur mereka.
Berbagai penemuan menunjukkan bahwa masyarakat adat Burusho dan Wakhi telah bertahan dan berkembang selama berabad-abad di daerah terpencil dengan sumber daya terbatas. Salah satu aspek yang mendapat perhatian adalah diet mereka. Tanaman lokal seperti pohon aprikot memiliki peran penting dalam pola makan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa biji dan minyak aprikot mengandung senyawa yang dapat melawan penyakit serius dan meredakan peradangan. Selain itu, rutinitas fisik aktif juga menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Baik para lansia maupun penduduk lainnya sering terlibat dalam aktivitas fisik, mulai dari pekerjaan pertanian hingga olahraga ringan. Air gletser yang dipercaya kaya akan mineral kuarsa juga menjadi minuman favorit mereka selama musim panas.
Masyarakat Lembah Hunza jarang mengonsumsi makanan olahan atau cepat saji. Sebaliknya, mereka lebih memilih bahan-bahan segar yang ditanam sendiri, seperti sayuran dan buah-buahan. Hubungan sosial yang erat juga berkontribusi pada kesejahteraan mereka. Lingkungan desa yang aman dan saling menjaga antar anggota masyarakat menciptakan suasana harmonis. Para lansia sangat dihormati dan dirawat oleh keluarga, sehingga tidak ada konsep rumah jompo di wilayah tersebut. Kehidupan masyarakat Lembah Hunza mengajarkan kita tentang pentingnya menjalani gaya hidup seimbang dan menyokong satu sama lain untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.