Showbiz
Rekaman Kontroversial Mendorong Diskusi Publik tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga
2025-03-25

Sebuah rekaman CCTV yang tersebar luas di media sosial telah memicu berbagai reaksi dari masyarakat, termasuk komentar tajam dari sejumlah tokoh publik. Salah satu figur yang menanggapi secara terbuka adalah Annisa Pohan. Dalam unggahannya, dia mengungkapkan dukungan penuh kepada Cut Intan Nabila, sekaligus menyarankan agar tidak kembali bersama pasangan yang telah melakukan kekerasan. Annisa juga menyoroti pentingnya prinsip agama yang mendukung perempuan untuk melindungi diri mereka sendiri dari perlakuan menyimpang.

Pernyataan Tegas Annisa Pohan Mendukung Korban Kekerasan Keluarga

Dalam sebuah postingan minggu lalu, Annisa Pohan menggunakan platform media sosialnya untuk menyampaikan pesan kuat kepada Cut Intan Nabila. Ia menegaskan bahwa hubungan yang melibatkan kekerasan fisik atau emosional tidak dapat diterima. Menurut Annisa, Islam justru mengharuskan seseorang untuk menceraikan pasangan jika mereka telah melakukan tindakan zalim seperti KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Selain itu, ia juga meminta agar Cut Intan Nabila memberikan contoh nyata bagi perempuan lain yang sedang menghadapi situasi serupa, sehingga mereka merasa didorong untuk bangkit dan keluar dari lingkaran kekerasan tersebut.

Berlokasi di dunia maya, diskusi ini menarik perhatian ribuan orang yang mulai mempertanyakan norma-norma sosial yang selama ini masih sering kali menoleransi kekerasan dalam rumah tangga. Di tengah musim gugur digital informasi, topik ini menjadi semakin hangat karena kesadaran kolektif tentang hak-hak perempuan semakin meningkat.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya penggunaan teknologi modern sebagai alat untuk memberikan suara kepada mereka yang diam-diam menderita di balik pintu tertutup. Melalui kampanye edukatif dan solidaritas masyarakat, diharapkan lebih banyak korban akan memiliki keberanian untuk melaporkan tindakan kekerasan serta mencari bantuan profesional tanpa rasa takut. Hal ini juga menunjukkan bagaimana publik bisa ikut membantu dengan cara memberikan dukungan moral tanpa menghakimi.

More Stories
see more