Dalam dunia Mixed Martial Arts (MMA), Ultimate Fighting Championship (UFC) telah memperkenalkan sistem kelas berat yang terstruktur guna memastikan pertarungan adil dan kompetitif. Sejak didirikannya organisasi ini, UFC terus berkembang dengan meluncurkan divisi baru, termasuk divisi wanita pada tahun 2013. Sistem ini tidak hanya menjamin keamanan para petarung tetapi juga menciptakan pertarungan-pertarungan epik antara atlet-atlet terbaik di setiap kelas. Saat ini, ada total 12 kelas berat, dengan empat divisi untuk wanita dan delapan untuk pria, masing-masing memiliki batas berat tertentu dalam pound (lb) dan kilogram (kg). Dengan pembagian ini, UFC menjadi pusat perhatian bagi pecinta MMA di seluruh dunia.
Sejarah panjang UFC dalam pengembangan kelas-kelas berat dimulai dari divisi pria hingga akhirnya memperkenalkan divisi wanita. Salah satu tonggak penting adalah peluncuran kelas strawweight wanita pada tahun 2014, yang pertama kali diperebutkan oleh Carla Esparza sebagai juara perdana. Di divisi ini, Zhang Weili telah membuktikan dominasinya dengan tiga kali mempertahankan gelarnya, termasuk kemenangan besar atas Tatiana Suarez di UFC 312. Kelas lain yang tak kalah menarik adalah kelas bulu pria, yang menjadi saksi debut Conor McGregor di UFC dan kesuksesannya meraih gelar pertamanya. Divisi ini juga menghasilkan legenda seperti Jose Aldo dan Alexander Volkanovski.
Berbagai kelas berat di UFC dirancang untuk menyesuaikan karakteristik fisik para petarung. Misalnya, kelas terbang pria dengan batas berat 125 lb atau 56,7 kg telah menghadirkan nama-nama besar seperti Demetrious Johnson dan Deiveson Figueredo. Di sisi lain, kelas ringan dengan batas berat 155 lb atau 70,3 kg menjadi arena bagi petarung ikonik seperti Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor, yang menghasilkan salah satu laga pay-per-view terlaris sepanjang masa. Sementara itu, divisi welter dengan batas berat 170 lb atau 77,1 kg telah melahirkan sosok-sosok legendaris seperti Georges St-Pierre dan Kamaru Usman.
Di luar sistem kelas berat tradisional, UFC juga menciptakan gelar "BMF" sebagai bentuk penghargaan kepada petarung dengan semangat juang luar biasa. Gelar ini pertama kali diperkenalkan di UFC 244, dimenangkan oleh Jorge Masvidal atas Nate Diaz. Baru-baru ini, Max Holloway berhasil merebut gelar ini dengan kemenangan KO spektakuler atas Justin Gaethje di UFC 300.
Pengembangan sistem kelas berat di UFC tidak hanya menciptakan persaingan yang seimbang tetapi juga memberikan ruang bagi para petarung untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dengan 12 kelas yang tersebar di berbagai divisi, baik untuk pria maupun wanita, UFC terus memberikan hiburan berkualitas tinggi bagi para pencinta olahraga bela diri modern. Setiap divisi memiliki cerita dan rivalitas tersendiri, menjadikan UFC sebagai platform yang ideal untuk mengukir sejarah baru dalam dunia MMA.