Dunia hiburan Tanah Air kehilangan salah satu tokoh besar, Ray Sahetapy. Aktor senior ini dikenal karena kontribusi luar biasa yang telah dia berikan selama lebih dari empat dekade. Pada awal April 2025, kabar meninggalnya Ray di usia 68 tahun menyedihkan banyak pihak. Anaknya, Surya Sahetapy, memberi pengumuman melalui akun media sosial pribadinya dengan pesan perpisahan yang penuh rasa. Selain kemampuan aktingnya yang luar biasa, Ray juga dikenang sebagai sosok yang sangat berdedikasi pada seni peran. Dengan karier yang dimulai sejak pertengahan abad ke-20, Ray Sahetapy menjadi salah satu ikon perfilman Indonesia.

Ray Sahetapy lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 Januari 1957. Sejak kecil, ia memiliki hasrat kuat untuk menjadi seorang aktor. Impian tersebut tercapai setelah ia menempuh pendidikan formal di bidang seni peran. Pada tahun 1977, Ray memasuki Institut Kesenian Jakarta (IKJ), tempat ia belajar bersama beberapa nama besar lainnya seperti Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok. Selama masa studinya, Ray mendapatkan fondasi yang kokoh mengenai seni akting dan teater. Ia lulus dari IKJ pada tahun 1988, membuka jalan bagi kariernya yang gemilang.

Karier Ray dimulai pada tahun 1980 ketika ia membintangi film perdana berjudul Gadis, yang disutradarai oleh Nya’ Abbas Akup. Film ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan panjangnya di dunia perfilman. Sepanjang hidupnya, Ray telah membintangi lebih dari 80 judul film, menjadikannya salah satu aktor paling produktif di Indonesia. Tak hanya itu, Ray juga turut andil dalam menciptakan karakter-karakter yang tak terlupakan di layar lebar.

Tidak hanya sebagai aktor, Ray Sahetapy juga dikenal sebagai pelopor seni peran di Indonesia. Dedikasinya tidak hanya terlihat dalam karyanya, tetapi juga dalam upaya-upaya mendukung perkembangan industri perfilman nasional. Melalui berbagai proyek dan kolaborasi, Ray berhasil memperkenalkan perfilman Indonesia kepada audiens global.

Berkat kontribusinya yang luar biasa, nama Ray Sahetapy akan terus dikenang dalam sejarah perfilman Indonesia. Walaupun sosok fisiknya sudah tiada, warisan seni dan dedikasi yang dibangunnya akan tetap menginspirasi generasi penerus di dunia hiburan Tanah Air. Perpisahan ini memang menyakitkan, namun pencapaian Ray akan selalu menjadi contoh bagi para pembuat seni di masa depan.