Insiden bentrokan antara pemuda dari dua desa di Kabupaten Maluku Tengah, yakni Desa Tial dan Desa Tulehu, berujung pada korban jiwa. Konflik ini terjadi setelah sebuah peristiwa teguran yang salah paham memicu aksi kekerasan. Salah satu pemuda meninggal dunia akibat serangan warga, sementara beberapa lainnya mengalami luka parah. Aparat keamanan segera melakukan evakuasi dan mediasi untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Saat ini, situasi mulai terkendali dengan upaya aparat kepolisian dalam menjaga kedua wilayah agar tidak terjadi balas dendam. Investigasi sedang berlangsung untuk menentukan langkah hukum lebih lanjut serta mendengarkan keterangan saksi-saksi terkait insiden ini.
Peristiwa bermula saat seorang pemuda asal Desa Tial memberikan teguran kepada tiga pemuda Desa Tulehu yang sedang berboncengan menggunakan sepeda motor. Ketiganya merasa tersinggung atas teguran tersebut dan langsung turun dari kendaraan untuk menghadapi pemuda Desa Tial. Situasi cepat memanas ketika salah satu dari mereka melakukan tindakan nekat dengan menikam SL, pemuda Desa Tial.
Aksi penikaman tersebut memicu kemarahan besar dari warga Desa Tial. Sejumlah pemuda dari desa itu spontan mengejar ketiga pelaku. Dalam proses pengejaran ini, para pelaku dianiaya menggunakan alat tajam dan batu oleh massa yang geram. Salah satu dari mereka akhirnya tewas akibat serangan tersebut, sementara dua orang lainnya mengalami cedera serius yang memerlukan perawatan medis intensif.
Demi mencegah eskalasi konflik, aparat kepolisian segera melakukan intervensi dengan mengirim personel ke lokasi insiden. Selain mengevakuasi para korban ke rumah sakit terdekat, polisi juga membawa sembilan pemuda dari Desa Tulehu ke markas untuk perlindungan dan investigasi lebih lanjut. Langkah ini dilakukan guna melindungi mereka dari potensi ancaman balas dendam.
Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease beserta Wakapolres langsung turun ke lapangan untuk bernegosiasi dengan keluarga korban serta pemerintah desa. Mereka berupaya menciptakan dialog damai untuk menenangkan emosi warga dari kedua belah pihak. Saat ini, situasi sudah relatif stabil meskipun penyidikan masih berlangsung untuk menemukan solusi hukum yang tepat. Aparat juga tetap waspada di titik-titik rawan konflik demi mencegah kejadian serupa di masa depan.