Pada pagi H-2 Idulfitri tahun 2025, kondisi lalu lintas di Jalan Raya Pantura, Karawang, tercatat lancar meskipun cukup ramai. Tidak ada kepadatan yang signifikan, baik bagi kendaraan yang menuju ke arah Jawa Tengah maupun Jakarta. Mayoritas pemudik menggunakan sepeda motor dengan membawa barang-barang dalam jumlah banyak. Selain itu, Pemerintah memperkirakan adanya pergerakan besar-besaran selama libur Lebaran mencapai lebih dari 146 juta jiwa.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya koordinasi antara Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran transportasi. Prediksi tingginya angka pemudik dari dan menuju Jawa Barat menjadi salah satu alasan utama perlunya persiapan matang guna mengantisipasi kemacetan atau kecelakaan.
Di pagi hari menjelang Lebaran, jalur Pantura di Kabupaten Karawang menjadi saksi bisu bagi ribuan pengguna jalan yang memulai perjalanan pulang kampung mereka. Kendaraan roda dua tampak mendominasi lalu lintas, dengan beban barang bawaan yang cukup berat. Meski demikian, kondisi jalan tetap lancar tanpa hambatan serius di kedua lajur yang tersedia.
Para pemudik tampak antusias untuk sampai ke tujuan masing-masing. Banyak di antara mereka yang mengambil istirahat singkat di tenda-tenda sederhana yang disediakan oleh warga setempat di sepanjang rute. Aktivitas ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para pengendara untuk merilekskan diri namun juga menciptakan interaksi sosial yang hangat di tengah perjalanan panjang. Barang-barang seperti dus besar atau koper yang terikat rapat pada sepeda motor menjadi simbol kuat niat pulang kampung mereka.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyoroti potensi besar gerakan masyarakat saat musim mudik Lebaran 2025. Angka pergerakan diperkirakan mencapai lebih dari 146 juta jiwa, dengan mayoritas berasal dari wilayah Jawa. Tingginya jumlah pemudik dari Jawa Barat menuntut langkah strategis dalam manajemen transportasi dan logistik.
Pemerintah telah memproyeksikan bahwa lebih dari setengah jumlah penduduk Indonesia akan terlibat dalam migrasi sementara ini. Koordinasi ketat antara pusat dan daerah menjadi elemen vital untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas serta keselamatan selama perjalanan. Selain itu, peningkatan fasilitas di titik-titik strategis seperti terminal dan stasiun juga menjadi bagian dari rencana antisipasi ini. Upaya tersebut bertujuan untuk meminimalkan risiko kemacetan serta meningkatkan kenyamanan bagi para pemudik yang menempuh perjalanan jauh.