Beragam cara dilakukan oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia untuk merayakan hari raya Idulfitri. Meskipun nilai-nilai dasar seperti silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan saling memaafkan menjadi inti dari perayaan ini, setiap negara memiliki ekspresinya sendiri. Tradisi-tradisi unik tersebut mencerminkan bagaimana Islam beradaptasi dengan kearifan lokal di masing-masing daerah. Dari desa-desa terpencil hingga kota-kota besar di Indonesia, Eropa, hingga Amerika, Lebaran tidak hanya menjadi momen spiritual tetapi juga penghormatan terhadap warisan budaya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa tradisi Lebaran yang menonjol di berbagai belahan dunia, dengan fokus pada Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar. Setiap wilayah di Indonesia memiliki ciri khasnya sendiri dalam merayakan hari suci ini, mulai dari Aceh hingga Lombok.
Di Aceh, dua hari sebelum Lebaran, masyarakat menggelar acara meugang. Acara ini melibatkan penyembelihan hewan kurban seperti sapi atau kerbau, yang kemudian dimasak bersama-sama dan dibagikan kepada keluarga serta orang-orang yang membutuhkan. Tradisi ini adalah simbol kebersamaan dan rasa syukur atas penyelesaian bulan puasa. Sementara itu, di Yogyakarta, grebeg syawal menjadi atraksi budaya yang sangat dinantikan. Upacara ini melibatkan pengarakan tujuh gunungan hasil bumi dari Keraton menuju Masjid Gedhe Kauman. Setelah didoakan, gunungan tersebut diperebutkan oleh warga sebagai lambang berkah.
Di Pulau Lombok, perayaan Lebaran mengambil bentuk yang lebih inklusif melalui Perang Topat. Umat Muslim dan Hindu secara bersama-sama berpartisipasi dalam acara ini, melemparkan ketupat sebagai tanda toleransi antaragama. Di Bengkulu, malam takbiran ditandai dengan Ronjok Sayak, sebuah tradisi membakar batok kelapa sebagai simbol perlindungan dan penolak bencana.
Tidak bisa dilupakan pula fenomena mudik yang menjadi bagian integral dari perayaan Lebaran di Indonesia. Setiap tahunnya, jutaan orang meninggalkan kota-kota besar untuk pulang ke kampung halaman mereka, menciptakan salah satu migrasi manusia terbesar di dunia.
Melalui berbagai tradisi ini, Lebaran bukan hanya tentang ritual religius, tetapi juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya. Setiap sudut dunia menunjukkan bahwa Islam dapat berkembang harmonis dengan warisan lokal, menciptakan keanekaragaman yang indah dalam perayaan hari raya ini.