Pasar
Transformasi Keuangan: BSI Menuju Puncak Pasar Perbankan Syariah
2025-03-14
Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI memperlihatkan ambisi besar dengan menargetkan total asetnya mencapai Rp500 triliun pada tahun ini. Melalui strategi inovatif dan potensi pasar yang belum tergarap sepenuhnya, bank syariah terbesar di Indonesia ini berupaya untuk memperluas jejaknya secara nasional maupun global.

Menggapai Prestasi Baru: BSI Siap Jadi Raksasa Pasar Syariah Dunia

Pertumbuhan pesat menjadi fokus utama BSI dalam meraih posisi sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Indonesia serta bank syariah kelima terbesar di dunia. Dengan dukungan cadangan emas hingga 17,5 ton dan ekosistem keuangan unik, bank ini menunjukkan komitmen kuat untuk mewujudkan visi tersebut.

Potensi Ekspansi melalui Strategi Terukur

Dalam upaya mencapai target pertumbuhan, BSI memprioritaskan pengembangan segmen wholesale sebagai bagian integral dari portofolio bisnisnya. Saat ini, sekitar 70% dari total portofolio masih didominasi oleh segmen retail. Namun, rencana strategis BSI adalah menggeser proporsi ini menjadi lebih seimbang, yakni 65% untuk segmen retail dan 35% untuk segmen wholesale.

Segmen wholesale sendiri mencakup aktivitas korporasi dan komersial yang dinilai memiliki peluang tinggi untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan bank. Dengan penyesuaian ini, BSI berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing di pasar perbankan syariah.

Optimalisasi Dana Pihak Ketiga melalui Sistem Haji

Selain fokus pada segmen wholesale, BSI juga menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) melalui pemanfaatan ekosistem haji. Saat ini, hanya sekitar 5 juta dari total 22 juta calon jemaah haji di Indonesia yang memiliki rekening tabungan haji. Potensi ini membuka peluang besar bagi BSI untuk menarik lebih banyak nasabah baru.

Berkaca pada data statistik, BSI percaya bahwa dengan optimalisasi layanan tabungan haji, bank ini dapat menambah jumlah dana yang tersimpan secara signifikan. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan total aset, tetapi juga memperkuat loyalitas nasabah terhadap produk-produk keuangan syariah yang ditawarkan.

Inovasi Layanan Emas: Peluang Multiplier Effect

Sebagai bank pertama di Indonesia yang menyediakan layanan bullion bank atau bisnis emas, BSI melihat potensi luar biasa dari sektor ini. Diperkirakan ada sekitar 1.800 ton emas yang tersebar di masyarakat, termasuk perhiasan dan logam mulia lainnya. Dengan mengoptimalkan potensi ini, BSI berharap dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Layanan emas ini bukan hanya sekadar penyimpanan fisik, tetapi juga mencakup transaksi digital yang mempermudah akses masyarakat terhadap instrumen investasi berbasis emas. BSI yakin bahwa dengan inovasi ini, mereka dapat menarik minat investor dari berbagai kalangan, baik individu maupun institusi.

More Stories
see more