Pasar
Pengangkatan Ifan Sebagai Direktur Utama PFN: Langkah Kontroversial Menuju Transformasi
2025-03-14

Pengangkatan Riefian Fajarsyah atau Ifan, vokalis band Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Keputusan ini diambil oleh Kementerian BUMN dengan alasan memberikan kesempatan kepada pemimpin muda yang memiliki latar belakang pengalaman dalam industri hiburan. Meski demikian, kebijakan ini mendapat kritik terkait sistem meritokrasi dalam penunjukan pimpinan perusahaan negara. PFN, yang sebelumnya merupakan Perusahaan Umum (Perum), telah resmi menjadi perseroan pada Agustus 2023 dan fokus pada pembiayaan film.

Kritik terhadap pengangkatan Ifan mencuat karena diragukannya kompetensi serta pengalamannya dalam bidang perfilman. Namun, pihak Kementerian BUMN meminta masyarakat untuk memberi waktu bagi Ifan membuktikan kontribusinya. Dengan pendapatan Rp2,7 miliar dan laba Rp220 juta pada tahun 2023, PFN berupaya merevitalisasi industri audiovisual Tanah Air melalui transformasi struktur perusahaannya.

Alasan Pengangkatan Ifan dan Respons Masyarakat

Pengangkatan Ifan sebagai Direktur Utama PFN mengundang pro-kontra di kalangan publik. Menurut pihak Kementerian BUMN, langkah ini bertujuan untuk memberikan peluang kepada pemimpin muda yang memiliki visi segar serta pengalaman luas di dunia hiburan. Meskipun Ifan dikenal sebagai musisi, ia juga memiliki rekam jejak sebagai produser, yang diyakini dapat membawa inovasi baru bagi PFN.

Kontroversi terjadi ketika beberapa pihak, termasuk aktor Fedi Nuril, mempertanyakan keputusan tersebut. Mereka menyoroti pentingnya sistem meritokrasi dalam penunjukan pimpinan perusahaan negara. Fedi menyampaikan bahwa Ifan kurang memiliki bukti prestasi konkret di bidang perfilman, yang membuat pengangkatannya tampak tidak sesuai dengan prinsip profesionalisme. Hal ini memicu diskusi tentang relevansi pengalaman seni lainnya terhadap kepemimpinan di industri spesifik seperti perfilman.

Transformasi PFN dan Harapan Masa Depan

PT Produksi Film Negara (PFN) telah melakukan transformasi besar-besaran setelah resmi menjadi perusahaan perseroan pada Agustus 2023. Perubahan ini ditandai dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2023, yang menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat posisi PFN dalam industri audiovisual nasional. Dengan pendapatan Rp2,7 miliar dan laba Rp220 juta pada tahun 2023, PFN kini fokus pada pembiayaan produksi film sebagai strategi utama.

Pengangkatan Ifan diharapkan dapat membawa angin segar bagi perusahaan yang sedang menjalani transformasi ini. Pihak Kementerian BUMN meyakini bahwa Ifan tidak hanya akan mengandalkan bakat seninya sebagai musisi tetapi juga akan memanfaatkan pengalamannya sebagai produser untuk menciptakan gebrakan positif. Melalui pendekatan kreatif dan inovatif, PFN bertujuan untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, harapannya adalah PFN dapat menjadi pelopor dalam pengembangan industri perfilman lokal yang lebih maju dan kompetitif di tingkat internasional.

More Stories
see more