Beberapa perusahaan yang bergerak di sektor minyak sawit melaporkan hasil keuangan yang sangat positif pada tahun 2024. Peningkatan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca yang tidak bersahabat sehingga mengurangi pasokan, serta peningkatan permintaan menjelang hari raya dan penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar biodiesel. Analis Susi Setiawati dari CNBC Indonesia memberikan wawasan lebih lanjut tentang emiten mana yang potensial untuk dikoleksi.

Kondisi Industri Minyak Sawit di Tahun Lalu

Dalam waktu yang penuh tantangan, para pelaku industri minyak sawit berhasil mencatat pencapaian signifikan di tahun 2024. Faktor utama yang memengaruhi kenaikan harga adalah gangguan pada rantai pasok akibat cuaca buruk, yang menyebabkan hasil panen menurun terutama dari pohon-pohon tua yang produktivitasnya sudah mulai menurun. Selain itu, meningkatnya permintaan global menjelang musim liburan agama seperti Lebaran juga menjadi penyumbang penting. Terakhir, prioritas pengembangan energi ramah lingkungan melalui biodiesel semakin mendorong pertumbuhan harga komoditas ini. Informasi lebih lengkap dapat ditemukan dalam analisis yang disampaikan oleh Susi Setiawati di program Closing Bell pada Rabu (14/03/2025).

Berita ini memberikan pandangan baru bagi investor yang ingin memanfaatkan peluang di pasar minyak sawit. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi cuaca, usia tanaman, dan kebijakan energi alternatif, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih strategis. Artikel ini juga menyoroti pentingnya pemantauan tren pasar global dan lokal untuk memaksimalkan hasil investasi di masa depan.