Perusahaan farmasi dan alat kesehatan PT Medela Potentia berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp805 miliar. Dengan jumlah saham yang ditawarkan mencapai 3,5 miliar lembar, perusahaan ini bertujuan untuk mendukung inovasi teknologi dan ekspansi operasionalnya di Indonesia. Dana hasil IPO akan dialokasikan untuk anak-anak perusahaannya serta percepatan pembayaran utang fasilitas kredit dari BCA.
Peningkatan permintaan layanan kesehatan di Indonesia menjadi latar belakang penting pelaksanaan IPO ini. Data menunjukkan bahwa prevalensi diabetes, tekanan darah tinggi, glukosa, dan kolesterol terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Melalui langkah ini, PT Medela Potentia berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang pesat dengan investasi pada teknologi dan infrastruktur terbaru.
Dana hasil IPO oleh PT Medela Potentia akan difokuskan untuk mendukung pertumbuhan bisnis melalui pendanaan kepada anak perusahaannya. Sebagian besar dana tersebut akan dialokasikan kepada PT Anugerah Argon Medica (AAM), sementara sisanya akan digunakan untuk PT Deca Metric Medika (DMM) dan PT Karsa Ini Tuju Askara (KITA). Alokasi ini mencerminkan strategi perusahaan untuk memperkuat jaringan distribusi produk kesehatan di Tanah Air.
Dari total dana yang terkumpul, sekitar 86,4% akan disalurkan kepada PT Anugerah Argon Medica (AAM), dengan rincian 70,6% dalam bentuk pinjaman dan 29,4% sebagai setoran modal. Selain itu, 10% dana akan dikucurkan kepada PT Deca Metric Medika (DMM) dalam bentuk setoran modal guna percepatan pembayaran utang pokok atas fasilitas kredit investasi dari Bank Central Asia (BCA). Sisanya akan disalurkan kepada PT Karsa Ini Tuju Askara (KITA), juga dalam bentuk setoran modal. Langkah ini bertujuan untuk memperluas kapasitas operasional dan memperkuat struktur keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Penawaran umum saham perdana PT Medela Potentia telah direncanakan dengan jadwal yang jelas. Proses ini akan dimulai pada bulan Maret hingga April 2025, dengan tahapan-tahapan yang telah ditentukan secara detail. Jadwal ini mencakup periode penawaran awal, efektivitas proses, serta pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan informasi yang tersedia, masa penawaran awal akan dilakukan mulai tanggal 11 hingga 17 Maret 2025. Tanggal efektif proses IPO ditetapkan pada 25 Maret 2025, diikuti oleh masa penawaran umum perdana saham yang berlangsung dari 27 Maret hingga 11 April 2025. Penjatahan saham akan dilakukan pada 11 April 2025, dan distribusi saham secara elektronik akan berlangsung pada 14 April 2025. Akhirnya, pencatatan saham di BEI diproyeksikan akan terjadi pada 15 April 2025. Jadwal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjalankan proses IPO secara transparan dan tepat waktu.