Pasar
Langkah Rasionalisasi AJB Bumiputera 1912: PHK 624 Karyawan dalam Program Penyehatan
2025-03-14

Dalam langkah penyehatan keuangan, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 624 karyawannya. Langkah ini merupakan bagian dari program rasionalisasi sumber daya manusia (SDM) yang tertuang dalam Revisi Rencana Penyehatan Keuangan (RPK). Meskipun demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa hak-hak para pekerja harus dipenuhi dan pelayanan kepada pemegang polis tetap berjalan dengan baik. Selain itu, pembayaran klaim kepada nasabah juga dijamin tidak terganggu.

Rincian Program Penyehatan dan Dampaknya

Pada hari Kamis, tanggal 13 Maret 2025, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (KE PPDP), Ogi Prastomiyono, menyampaikan bahwa AJB Bumiputera 1912 telah mengambil tindakan rasionalisasi sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi finansial perusahaan. Proses ini termasuk pengurangan tenaga kerja guna meningkatkan efisiensi operasional. Namun, OJK menekankan perlunya menjaga hak-hak pekerja serta memastikan layanan bagi para pemegang polis tetap optimal.

Lebih lanjut, Sekretaris Perusahaan AJB Bumiputera 1912, Hery Darmawansyah, menjelaskan bahwa PHK tersebut sesuai dengan Program Rasionalisasi SDM yang tercantum dalam revisi RPK perusahaan. Pelaksanaan PHK dilakukan melalui inisiatif Program Pengunduran Diri secara bersama-sama oleh Serikat Pekerja NIBA AJB Bumiputera 1912, yang kemudian diajukan secara resmi kepada manajemen pada tanggal 8 Maret 2025.

Meskipun ada pengurangan jumlah karyawan, Hery menegaskan bahwa pembayaran klaim kepada nasabah akan tetap berlangsung tanpa hambatan. Komitmen ini menjadi prioritas utama perusahaan demi menjaga kepercayaan para pemegang polis.

Dari perspektif jurnalis maupun pembaca, langkah rasionalisasi yang diambil oleh AJB Bumiputera 1912 mencerminkan upaya serius perusahaan untuk mengatasi tantangan finansial. Aksi ini sekaligus memberikan pelajaran penting tentang pentingnya keseimbangan antara efisiensi internal dan tanggung jawab sosial terhadap para pekerja dan nasabah. Dengan strategi yang transparan dan bertanggung jawab, diharapkan perusahaan dapat bangkit kembali dan memperkuat posisinya di industri asuransi Indonesia.

More Stories
see more