Pengelolaan operasional PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) tetap berjalan lancar, meskipun sedang menghadapi isu korupsi terkait dana iklan. Komisaris Utama BJB, Taswin Zakaria, menegaskan bahwa semua kegiatan bisnis bank ini berlangsung seperti biasa tanpa hambatan signifikan. Selain itu, rencana besar untuk menentukan pimpinan baru juga telah dipersiapkan dengan matang.
Pemilihan Direktur Utama baru akan diumumkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang direncanakan pada 16 April 2025 mendatang. Dalam kesempatan tersebut, pembahasan lainnya yang tidak kalah penting adalah distribusi dividen kepada para pemegang saham. Menurut Taswin, hasil akhir dari besaran dividen akan ditentukan setelah konsultasi mendalam dengan seluruh pihak terkait. Meskipun belum ada konfirmasi pasti tentang peningkatan jumlah pembayaran dividen, ia memastikan bahwa angka tersebut setidaknya akan sama dengan tahun sebelumnya.
Sebagai salah satu bank daerah dengan rekam jejak pembayaran dividen tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, BJB telah memberikan pengembalian investasi yang signifikan kepada pemegang saham. Sejak tahun 2018 hingga 2023, rasio pembayaran dividen berkisar antara 49% hingga 60%, dengan nominal mencapai Rp800 miliar hingga lebih dari Rp1 triliun. Untuk tahun buku 2023, total dividen yang dibagikan mencapai Rp1 triliun atau setara dengan Rp95,05 per saham.
Ketahanan dan profesionalisme manajemen menjadi kunci utama agar organisasi dapat menjaga stabilitas serta reputasi meskipun dihadapkan pada tantangan serius. Dengan fokus pada transparansi dan tanggung jawab sosial, BJB membuktikan bahwa institusi keuangan daerah dapat tetap menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi regional. Kepercayaan publik dan komitmen terhadap para pemangku kepentingan menjadi fondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik.