Pasar saham Indonesia mengalami volatilitas signifikan pada hari Kamis. Secara keseluruhan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan meskipun beberapa sektor menunjukkan performa yang cukup baik. Pada akhir sesi perdagangan, IHSG tercatat berada di angka 6.647,42 dengan pelemahan sebesar 0,26%. Aktivitas transaksi mencapai Rp 8,85 triliun melibatkan lebih dari 15 miliar lembar saham.
Kinerja sektor-sektor utama menjadi salah satu faktor penting dalam dinamika pasar. Meskipun sektor teknologi dan energi berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi, namun sektor finansial dan utilitas mengalami koreksi yang cukup tajam. Beberapa saham unggulan perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Central Asia (BBCA) menjadi penyumbang utama penurunan indeks. Investor asing juga melakukan aksi jual bersih sebesar Rp897,09 miliar di seluruh pasar.
Terdapat sinar harapan dari aktivitas pembelian oleh investor asing. Beberapa saham mendapatkan minat beli yang cukup besar dari kalangan asing, dengan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menjadi yang paling dominan. Selain UNVR, saham-saham lain seperti AADI, GOTO, FILM, dan ICBP juga masuk ke dalam daftar sepuluh besar net foreign buy terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan pasar secara umum, masih ada peluang investasi di sejumlah emiten potensial.
Meskipun IHSG mengalami pelemahan, data ini memberikan gambaran bahwa ada ketertarikan kuat terhadap sektor-sektor tertentu. Keberanian investor asing untuk membeli saham-saham unggulan menunjukkan keyakinan terhadap prospek jangka panjang pasar modal Indonesia. Dengan adanya optimisme tersebut, diharapkan langkah-langkah strategis dari regulator dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan membawa stabilitas serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.