PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menunjukkan kinerja yang signifikan pada tahun 2024 dengan laba bersih yang meningkat tajam dibandingkan periode sebelumnya. Emiten taksi ini mengindikasikan rencana pembagian dividen kepada pemegang saham setelah sempat menghentikan pembayaran selama pandemi. Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono, menyatakan bahwa usulan dividen akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Meskipun belum memberikan angka spesifik, perusahaan optimistis melanjutkan tradisi pembagian dividen berdasarkan performa bisnis yang membaik.
Pada era pasca-pandemi, PT Blue Bird Tbk. berhasil menguatkan posisinya di pasar transportasi Indonesia. Dalam pengumuman resmi yang dilakukan oleh Adrianto Djokosoetono di Jakarta Selatan pada Kamis (13/3/2025), ia menjelaskan bahwa perusahaan mencatat pertumbuhan laba hingga kuartal III-2024 sebesar Rp436,3 miliar, naik 21,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini didukung oleh pendapatan yang meningkat sebesar 13,45%, mencapai Rp3,66 triliun.
Sektor layanan taksi menjadi tulang punggung peningkatan ini, dengan pertumbuhan 11% secara tahunan. Sementara itu, segmen lain seperti rental mobil, shuttle service, dan layanan tambahan juga menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 20,7%. Performa positif ini mencerminkan pemulihan permintaan pasar serta strategi efektif dari manajemen perusahaan.
Di sisi lain, Blue Bird juga mengambil langkah bijak dengan tidak membagikan dividen selama masa pandemi, terutama pada tahun 2020 ketika perusahaan mencatat kerugian akibat pembatasan mobilitas. Namun, keputusan tersebut tampaknya sudah berakhir, dengan harapan distribusi dividen dapat kembali diberlakukan untuk tahun buku 2024.
Dengan rasio pembagian dividen sebesar 50,27% pada tahun lalu, nilai total dividen yang dibayarkan mencapai Rp227,69 miliar atau Rp91 per lembar saham. Ini menjadi indikator kuat bahwa Blue Bird berkomitmen untuk memberikan hasil yang maksimal bagi para pemegang sahamnya.
Berdasarkan data kinerja terbaru, pelaku pasar semakin yakin bahwa Blue Bird akan melanjutkan tren positif ini hingga akhir tahun.
Perbaikan kinerja Blue Bird memberikan gambaran penting tentang bagaimana perusahaan mampu bangkit dari tantangan besar seperti pandemi. Bagi investor, hal ini menjadi bukti bahwa strategi adaptasi dan inovasi adalah kunci untuk bertahan dalam kondisi ekonomi yang dinamis. Keputusan untuk kembali membagikan dividen menunjukkan bahwa Blue Bird telah pulih sepenuhnya dan siap memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya kesabaran dalam berinvestasi, karena jangka panjang sering kali membawa hasil yang lebih optimal.