Dalam beberapa waktu terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta mengalami fluktuasi yang signifikan. Sektor perbankan menjadi sektor yang paling berpengaruh dalam volatilitas ini. Menurut Direktur Utama SMBC Indonesia, Henoch Munandar, pergerakan saham-saham perbankan dipengaruhi oleh persepsi pasar dan faktor fundamental emiten. Meskipun sektor perbankan memiliki fundamental yang kuat, investor telah terbiasa dengan pertumbuhan kinerja yang tinggi, sehingga penurunan ke single digit dianggap sebagai kemunduran. Namun, dalam jangka menengah dan panjang, kondisi fundamental perbankan tetap harus diperhatikan.

Analisis Volatilitas Saham Perbankan di Indonesia

Pada hari Senin, 10 Maret 2025, dalam acara Buka Puasa Bersama antara SMBC Indonesia, Jenius, BTPN Syariah, dan Grup OTO, Henoch Munandar menjelaskan tentang fluktuasi saham-saham perbankan di pasar modal Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor perbankan mendapatkan respons positif dari para investor karena pertumbuhan kredit dan profitabilitas yang mencapai double digit. Namun, dalam situasi pasar yang fluktuatif, ekspektasi tersebut sulit dipertahankan.

Munandar menekankan bahwa sektor perbankan di Indonesia masih memiliki fundamental yang solid. Meskipun pertumbuhan kinerja mungkin tidak selalu mencapai double digit, hal ini tidak berarti ada penurunan signifikan. Dari sisi permodalan, rasio permodalan (CAR) sektor perbankan Indonesia mencapai 26,76% pada Desember 2025, margin bunga bersih (NIM) sebesar 2,72%, dan tingkat pengembalian atas aset (ROA) juga mencapai 2,72%. Ini menunjukkan bahwa sektor perbankan Indonesia masih berkinerja baik dibandingkan dengan negara-negara regional lainnya.

Dalam jangka panjang, para pelaku pasar perlu melihat lebih jauh ke kondisi fundamental perbankan. Persepsi pasar memang penting, tetapi fundamental yang kuat akan terus mendukung stabilitas sektor perbankan.

Dari perspektif seorang jurnalis, volatilitas pasar saham perbankan ini mengajarkan kita untuk tidak hanya bergantung pada persepsi jangka pendek. Fundamental yang kuat adalah kunci utama untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini ketika membuat keputusan investasi mereka.