Pada hari Senin, 10 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,57% dan menetap di level 6.598,21. Nilai transaksi mencapai Rp 9,46 triliun melibatkan lebih dari 19 miliar saham dalam hampir 1,12 juta kali transaksi. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih yang signifikan, mencapai Rp 843,43 miliar di seluruh pasar. Beberapa saham unggulan menjadi sasaran utama penjualan ini, termasuk Bank Mandiri dan Aneka Tambang. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang faktor-faktor yang berkontribusi pada penurunan ini serta dampaknya terhadap pasar.
Kinerja pasar saham Indonesia pada perdagangan Senin tampaknya tidak sesuai harapan setelah beberapa minggu reli. Meskipun volume transaksi cukup tinggi, sentimen negatif dari investor asing tampaknya mempengaruhi arah pergerakan indeks. Dalam situasi ini, penjualan bersih oleh investor asing menjadi faktor kunci yang memicu tekanan turun pada IHSG. Aktivitas ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi global dan lokal, yang membuat investor cenderung mengambil pendekatan yang lebih konservatif.
Sejumlah besar saham mengalami penurunan, dengan sebanyak 368 saham merosot dibandingkan hanya 226 saham yang naik. Di antara saham-saham yang paling banyak dibuang oleh investor asing adalah PT Bank Mandiri Tbk., yang mencatat penjualan bersih sebesar Rp 359,951 miliar. Selain itu, PT Aneka Tambang Tbk. juga menjadi target penjualan dengan nilai mencapai Rp 84,34 miliar. Perusahaan pertambangan lain seperti PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. juga mengalami penjualan yang signifikan.
Berbagai faktor dapat menjelaskan penurunan IHSG dan aktivitas penjualan oleh investor asing. Salah satu alasan utama adalah ketidakpastian ekonomi global yang mempengaruhi kepercayaan investor. Selain itu, kondisi domestik seperti fluktuasi mata uang dan kebijakan moneter juga berperan penting. Situasi ini menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia masih rentan terhadap berbagai faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi performanya.
Secara keseluruhan, penurunan IHSG pada hari Senin mencerminkan sentimen negatif dari investor asing dan ketidakpastian ekonomi. Meski demikian, volatilitas pasar tetap menjadi hal yang wajar dalam dinamika ekonomi. Penting bagi pelaku pasar untuk tetap waspada dan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pasar ke depannya.