Dalam sebuah pertemuan informal yang diselenggarakan akhir pekan lalu, Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh bisnis terkemuka Indonesia untuk berdiskusi dengan investor global Ray Dalio. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas peran penting Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dalam perekonomian nasional. Para peserta diskusi termasuk tokoh-tokoh seperti Haji Isam, Aguan, Anthony Salim, Boy Thohir, James Riady, Hilmi Panigoro, Franky Oesman Widjaja, Prajogo Pangestu, Tomy Winata, dan Chairul Tanjung.
Raymond Thomas Dalio, seorang figur berpengalaman di dunia investasi, dikenal luas karena keterlibatannya dengan berbagai lembaga dana kekayaan negara di seluruh dunia. Menurut Prabowo, Ray Dalio memiliki pengetahuan mendalam tentang ekonomi dan investasi di wilayah Asia serta Timur Tengah. "Beliau telah banyak berinteraksi dengan institusi-institusi keuangan global dan memiliki wawasan yang sangat berharga bagi kita," ungkap Prabowo.
Kehadiran Ray Dalio di Istana Negara memberikan kesempatan bagi para pemimpin bisnis Indonesia untuk mendapatkan masukan langsung dari seorang profesional yang telah lama berkecimpung di bidang investasi internasional. Diskusi ini juga menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan investor global demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan pengalaman dan wawasan Ray Dalio, diharapkan BPI Danantara dapat menjadi motor penggerak investasi yang efektif bagi negara.