Pengawas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meluncurkan regulasi khusus untuk mengatur dan memantau aktivitas finfluencer, atau pengaruh keuangan di media sosial. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan signifikan dari individu yang memberikan saran keuangan melalui platform digital. Ini menyoroti pentingnya menjaga integritas informasi dan perlindungan konsumen dalam era digital.

Banyak masyarakat saat ini mengandalkan media sosial sebagai sumber utama informasi keuangan. Fenomena ini telah menciptakan tantangan baru bagi regulator, karena tidak semua finfluencer memiliki kompetensi yang cukup untuk menyampaikan informasi yang akurat dan sesuai dengan hukum. Beberapa bahkan telah terlibat dalam aktivitas ilegal seperti pengelolaan dana tanpa izin.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen (KE PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan bahwa skema pengaturan ini bertujuan untuk meningkatkan kehati-hatian finfluencer dalam menyampaikan informasi dan memastikan mereka mematuhi peraturan yang berlaku. Regulasi ini akan mencakup aspek-aspek seperti transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan dalam penyampaian informasi keuangan.

Finfluencer memiliki jangkauan luas dan dapat membangun hubungan parasosial dengan pengikutnya. Meskipun potensi positif mereka dalam edukasi keuangan sangat besar, hal ini juga membawa risiko jika informasi yang disampaikan tidak tepat. Oleh karena itu, pengawasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa finfluencer tetap dapat berkontribusi positif tanpa mengorbankan kebenaran dan keamanan informasi yang mereka sampaikan.

Regulator berharap bahwa dengan adanya regulasi ini, finfluencer dapat lebih bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi kepada publik. Tujuan akhirnya adalah untuk memperkuat literasi keuangan masyarakat secara keseluruhan, sambil tetap memastikan bahwa informasi yang diberikan aman dan dapat dipercaya.