PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, salah satu kreditur utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), menyambut positif rencana penyelamatan perusahaan tekstil tersebut oleh salah satu perusahaan pelat merah. Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menegaskan bahwa upaya penyelamatan ini akan memberikan dampak positif bagi Sritex dan industri tekstil secara umum.

Situation yang dihadapi Sritex memang cukup rumit, namun langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang tampaknya mulai membawa harapan baru. Tim kurator yang ditunjuk Pengadilan Niaga Semarang telah membuka opsi untuk penyewaan aset Sritex kepada investor potensial. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga nilai aset dan memastikan operasional pabrik dapat berlanjut, sehingga tenaga kerja yang terkena PHK dapat dipekerjakan kembali. Menurut Nurma Candra Yani Sadikin, salah satu anggota tim kurator, proses seleksi investor sedang berlangsung dan keputusan final diperkirakan akan diumumkan dalam dua minggu mendatang.

Pemulihan Sritex bukan hanya tentang menghidupkan kembali sebuah perusahaan besar, tetapi juga tentang menciptakan stabilitas ekonomi lokal dan mempertahankan lapangan pekerjaan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, kreditur, dan investor, diharapkan Sritex dapat kembali menjadi motor penggerak industri tekstil Indonesia. Langkah-langkah yang diambil oleh BNI dan tim kurator menunjukkan komitmen kuat untuk membangun kembali perusahaan ini dan mendukung pertumbuhan sektor manufaktur nasional.