Pasar
Penurunan IHSG Ditandai oleh Kekhawatiran Perang Dagang dan Penjualan Kendaraan yang Melemah
2025-03-10

Pada awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta mengalami penurunan signifikan. Data perdagangan menunjukkan bahwa indeks ini turun sebesar 0,57% ke level 6.598,21 pada hari Senin. Transaksi mencapai Rp 9,3 triliun dengan partisipasi lebih dari 18 miliar saham dalam hampir 1,12 juta kali transaksi. Mayoritas sektor berada di zona merah, terutama utilitas dan kesehatan, sementara teknologi, konsumer non primer, dan energi masih bergerak positif. Emiten perbankan dan beberapa perusahaan besar menjadi penyumbang utama penurunan ini.

Detail Laporan: IHSG Lesu di Awal Pekan

Dalam atmosfer ekonomi yang tidak menentu, IHSG memulai pekan ini dengan performa yang kurang menggembirakan. Pada Senin, 10 Maret 2025, indeks ini ditutup turun 0,57% ke level 6.598,21. Dari total 794 saham yang diperdagangkan, sebanyak 368 saham mengalami penurunan, 226 saham naik, dan sisanya stagnan. Aktivitas perdagangan mencapai nilai Rp 9,3 triliun melibatkan lebih dari 18 miliar saham dalam 1,12 juta transaksi.

Berbagai sektor industri mengalami fluktuasi harga. Sektor utilitas dan kesehatan mengalami penurunan paling dalam, sementara teknologi, konsumer non primer, dan energi berhasil bertahan di zona hijau. Emiten perbankan seperti Bank Mandiri (BMRI) turun 2,69%, menjadi salah satu faktor utama penurunan IHSG. Barito Renewables Energy (BREN) dan Astra International (ASII) juga ikut melemah, menyumbang penurunan signifikan. Namun, DCI Indonesia (DCII) menjadi penopang utama dengan kenaikan 10%.

Penurunan ini dipengaruhi oleh sentimen global, termasuk eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China. AS telah memberlakukan tarif baru terhadap beberapa negara, termasuk Meksiko dan Kanada, yang kemudian mendapat balasan dari China. Di dalam negeri, tekanan daya beli juga semakin kuat. Gaikindo melaporkan penjualan mobil nasional turun 11,3% secara tahunan, sementara penjualan sepeda motor turun 5,9%.

Dari perspektif seorang jurnalis, laporan ini mengingatkan kita tentang pentingnya stabilitas ekonomi global dan domestik. Fluktuasi pasar saham mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Investor harus tetap waspada dan memperhatikan perkembangan situasi global serta kondisi ekonomi domestik untuk mengambil keputusan yang tepat.

more stories
See more