Pelabuhan Bakauheni menjadi saksi penting bagi para pemudik yang hendak menyeberang dari Sumatera ke Pulau Jawa. Pada malam hari, kendaraan mulai memadati area akses masuk pelabuhan, meskipun antrean masih dalam kondisi terkendali. Berdasarkan pantauan langsung pada Rabu (2/4/2025) pukul 18.50 WIB, kendaraan yang mengantre sebagian besar adalah mobil pribadi, dengan sedikit campuran kendaraan angkutan barang dan umum. Meski cuaca tidak bersahabat, petugas tetap siaga untuk memastikan proses penyeberangan berjalan lancar.

Kesiapan manajemen pelabuhan menjadi kunci utama dalam menghadapi lonjakan arus mudik. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin, menyatakan bahwa hingga pukul 20.00 WIB telah tercatat lebih dari 900 unit kendaraan yang melakukan reservasi untuk keberangkatan. Reservasi tersebut mencakup sekitar 700 kendaraan roda empat dan lebih dari 200 kendaraan roda dua. Dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung, sistem operasional tetap berfungsi optimal tanpa adanya genangan air di pelabuhan. "Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, termasuk petugas yang siaga guna memberikan layanan terbaik," tuturnya.

Data historis menunjukkan tren pergerakan pemudik selama periode H-10 hingga hari Lebaran cukup signifikan. Dari catatan PT ASDP Indonesia Ferry, jumlah kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara mencapai 225.400 unit, turun 0,4% dibandingkan tahun lalu. Namun, jumlah penumpang meningkat hingga 3%, mencapai 885.828 orang pada tahun ini. Untuk memastikan kelancaran arus balik, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan implementasi strategi seperti clustering, delaying system, dan buffer zone sebagai solusi teknis. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat selama proses penyeberangan.

Perayaan Lebaran membawa semangat baru bagi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang merantau jauh dari keluarga. Kehadiran fasilitas transportasi yang efektif dan efisien menjadi simbol dukungan pemerintah dalam mempererat tali silaturahmi. Dengan persiapan yang matang serta kerja sama antarpihak terkait, momen mudik Lebaran dapat dijadikan kesempatan untuk membangun kebersamaan dan kehangatan sosial di tengah masyarakat.