Pada dua hari menjelang perayaan Lebaran, jalur Pantai Utara (Pantura) di Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami peningkatan signifikan dalam volume kendaraan. Hal ini disebabkan oleh penerapan sistem one way atau satu arah di jalur Tol Cipali. Banyaknya pemudik yang menggunakan sepeda motor serta kendaraan pribadi dari Jakarta menuju Cirebon menjadi sorotan utama. Barang bawaan yang melimpah juga turut menambah kesibukan di jalanan.
Kepadatan lalu lintas tercatat pada pukul 11.45 WIB di Simpang Tiga Lohbener, dengan kendaraan besar seperti bus dan truk mendominasi arah Cirebon ke Jakarta. Meskipun kondisi padat, aliran tetap lancar hingga malam hari, di mana puncak arus diperkirakan akan mencapai titik maksimal.
Jalur Pantura di wilayah Lohbener, Indramayu, menjadi saksi bisu dari meningkatnya aktivitas mudik jelang Lebaran. Pada Sabtu pagi, tepatnya pukul 11.45 WIB, volume kendaraan yang melintas di Simpang Tiga Lohbener telah mencapai jumlah yang cukup signifikan. Sebagian besar pengguna jalan adalah pemudik yang memilih moda transportasi sepeda motor maupun mobil pribadi. Faktor dominan penyebab lonjakan ini adalah implementasi sistem one way di Tol Cipali, yang mendorong banyak pemudik untuk beralih ke jalur alternatif ini.
Lebih lanjut, fenomena ini tak hanya menunjukkan kenaikan jumlah kendaraan saja. Namun, pola bepergian para pemudik juga menarik untuk diperhatikan. Banyak di antara mereka membawa barang-barang dalam jumlah besar, baik itu di bagian belakang sepeda motor maupun di atas atap mobil pribadi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya persiapan logistik bagi mereka yang ingin pulang ke kampung halaman. Dengan demikian, meskipun kondisi lalu lintas relatif padat, aliran tetap dapat dikendalikan dengan baik oleh petugas terkait.
Sementara itu, pengamatan lebih detail menunjukkan bahwa arus lalu lintas di jalur Pantura tidak hanya berasal dari satu sumber saja. Di sisi lain, yakni dari arah Cirebon menuju Jakarta, kendaraan berat seperti bus dan truk menjadi komponen utama yang menyumbang volume tinggi. Ini mencerminkan dinamika mobilitas yang beragam selama periode mudik Lebaran. Kombinasi antara kendaraan pribadi dan komersial memberikan gambaran kompleks tentang bagaimana distribusi kendaraan di jalur tersebut.
Dalam konteks ini, perbandingan antara kedua arah sangat menarik untuk dibahas. Sementara sebagian besar pemudik dari Jakarta cenderung menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi, pengguna jalan dari arah Cirebon lebih banyak mengandalkan kendaraan besar. Fenomena ini tidak hanya merefleksikan preferensi moda transportasi, tetapi juga menunjukkan perbedaan tujuan perjalanan antara dua kelompok pemudik tersebut. Meskipun demikian, kondisi keseluruhan masih terkendali dengan baik, meskipun diperkirakan akan semakin padat saat menjelang malam hari, ketika puncak arus mudik benar-benar mencapai puncaknya.