Pada tahun buku 2024, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat pertumbuhan signifikan dalam berbagai aspek keuangannya. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), perusahaan menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 51,74 triliun atau setara dengan Rp 345 per lembar saham kepada para pemegang saham. Selain itu, bank ini juga menunjukkan kinerja yang kuat dengan pendapatan bunga bersih yang meningkat serta penyaluran kredit yang terus berkembang. Laba bersih secara konsolidasi naik tipis menjadi Rp60,64 triliun dibandingkan periode sebelumnya.
Pada tahun lalu, dalam suasana penuh optimisme ekonomi, BRI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp60,64 triliun, yang mengalami kenaikan sebesar 0,36% dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor penyebabnya adalah peningkatan pendapatan bunga bersih hingga Rp142,05 triliun, naik 3,38% dari tahun sebelumnya. Penyaluran kredit BRI, termasuk pinjaman syariah, juga tumbuh pesat hingga Rp1.348,21 triliun, dengan kontribusi besar dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tercatat sebesar Rp1.110,37 triliun.
Berkaitan dengan pengelolaan risiko, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tetap terjaga dengan baik pada angka 2,94%, sementara NPL net hanya mencapai 0,75%. Ini menunjukkan bahwa kualitas kredit BRI tetap stabil meskipun volume transaksi meningkat. Total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1.365,45 triliun dengan komposisi dana murah (CASA) sebesar 67,30%, yang memungkinkan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) konsolidasi mencapai 89,39%. Aset total BRI juga tumbuh 1,42% menjadi Rp1.992,92 triliun.
Dalam rapat tersebut, BRI juga menyatakan akan membagikan dividen interim sebesar Rp20,46 triliun atau Rp135 per saham, sehingga sisa dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp208,40 per saham.
Secara keseluruhan, pencapaian ini menunjukkan strategi efektif BRI dalam menjaga stabilitas keuangan sambil terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai jurnalis, saya melihat bahwa langkah BRI dalam membagikan dividen yang tinggi dan menjaga kualitas kredit memberikan keyakinan bagi para pemegang saham serta masyarakat luas. Ini juga menunjukkan komitmen bank untuk tetap menjadi motor penggerak ekonomi mikro di Indonesia. Dengan fokus pada pengembangan UMKM dan pengelolaan risiko yang baik, BRI dapat terus berkontribusi positif pada perekonomian tanpa mengorbankan stabilitas keuangannya.