Dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional, Bank Indonesia (BI) tengah membangun strategi pengelolaan krisis yang lebih terpadu. Strategi ini bertujuan untuk mendeteksi dan menanggulangi berbagai ancaman yang dapat mengganggu sistem keuangan di Tanah Air. Menurut Asisten Gubernur BI sekaligus Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial, Solikin M. Juhro, pendekatan baru ini sangat diperlukan karena sumber krisis modern tidak lagi hanya berasal dari faktor ekonomi tradisional. Ancaman bisa muncul dari sektor operasional, digital, hingga teknologi informasi.

Pengembangan regulasi ketat menjadi salah satu langkah utama dalam strategi ini. Dengan dasar hukum Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), BI telah menyusun serangkaian aturan yang mencakup 13 ketentuan penting. Ketentuan-ketentuan tersebut dirancang untuk melindungi seluruh aktivitas ekonomi, termasuk di bidang keuangan. "Kami memastikan bahwa setiap aspek ekonomi kita dijaga dengan baik melalui kerangka hukum yang kuat," ungkap Solikin saat memberikan keterangan kepada media di Jakarta beberapa waktu lalu. Dengan adanya regulasi yang lebih kokoh ini, harapannya adalah semua potensi risiko dapat dikendalikan secara efektif.

Kesadaran akan pentingnya pemantauan terus-menerus menjadi bagian integral dari rencana ini. Meskipun BI percaya bahwa risiko krisis di masa depan masih jauh, mereka tetap menekankan perlunya kewaspadaan tinggi. Berbeda dengan situasi krisis pada era 1997-1998, kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini dinilai lebih kuat dan stabil. "Meski peluang krisis masih rendah, kami tidak akan lengah dan akan terus melakukan pemantauan secara aktif," tegas Solikin. Pendekatan proaktif ini menunjukkan komitmen BI dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional agar terhindar dari segala bentuk ancaman.

Pengembangan protokol manajemen krisis yang terintegrasi oleh Bank Indonesia merupakan langkah besar dalam memperkuat sistem keuangan negara. Dengan fondasi hukum yang kuat serta pengawasan yang cermat, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan global dan domestik di masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan yang matang dan adaptasi terhadap perubahan zaman adalah kunci sukses dalam menjaga kestabilan ekonomi. Langkah ini juga mencerminkan visi jangka panjang BI dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang aman dan sejahtera bagi semua warga negara.