Perubahan besar terjadi di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan penunjukan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah sebagai komisaris perusahaan. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung di Menara BTN, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/3/2025). Selain Fahri Hamzah, sejumlah nama lain juga telah disetujui untuk mengisi posisi dewan komisaris dan direksi. Dalam rapat tersebut, struktur kepemimpinan BTN diperbarui secara menyeluruh guna mendukung strategi pengembangan bisnis bank ke depannya.
Fahri Hamzah, lahir di Sumbawa pada 10 November 1971, adalah sosok yang memiliki latar belakang pendidikan kuat dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Karier politiknya dimulai pada akhir era 1990-an ketika ia menjadi Staf Ahli Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 1999-2002. Setelah itu, Fahri aktif di DPR dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPR periode 2014-2019. Pada Oktober 2024, ia dilantik sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam reorganisasi terbaru, selain Fahri Hamzah, ada beberapa figur penting lain yang menduduki posisi strategis di BTN. Dewan Komisaris kini dipimpin oleh Suryo Utomo sebagai Komisaris Utama, didampingi Dwi Ary Purnomo sebagai Wakil Komisaris Utama. Sementara itu, tiga komisaris independen yaitu Ida Nuryanti, Pietra Machreza Paloh, dan Panangian Simanungkalit turut melengkapi struktur kepemimpinan. Di sisi manajemen operasional, Nixon LP Napitupulu resmi mempertahankan posisinya sebagai Direktur Utama, bersama tim direksi baru yang siap mendorong pertumbuhan bank.
Pengangkatan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk memperkuat tata kelola perusahaan milik negara melalui pemilihan individu-individu yang berpengalaman. Dengan kombinasi profesionalisme dan visi strategis, diharapkan BTN dapat lebih efektif menjalankan misinya dalam mendukung pembangunan nasional, termasuk program perumahan dan pembiayaan mikro bagi UMKM.
Keputusan RUPS ini menandakan langkah signifikan bagi BTN dalam meningkatkan kapasitas kepemimpinan organisasi. Dengan susunan baru yang lebih dinamis dan inklusif, BTN optimistis dapat memperluas jangkauannya serta memberikan kontribusi lebih besar kepada masyarakat Indonesia dalam waktu mendatang.