Gaya Hidup
Cara Nabi Muhammad Merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan Kegembiraan dan Ibadah
2025-03-28

Dalam tradisi Lebaran di Indonesia, masyarakat memiliki berbagai cara untuk meramaikan hari kemenangan ini, mulai dari sungkeman hingga membagikan uang THR. Meskipun demikian, banyak kegiatan yang tidak terdapat dalam ajaran agama secara langsung. Artikel ini menjelaskan bagaimana Nabi Muhammad merayakan Idul Fitri sesuai dengan riwayat sejarah. Dengan persiapan malam sebelumnya, Nabi memulai hari dengan mandi, menyikat gigi menggunakan siwak, mengenakan pakaian terbaik, serta memakai parfum. Setelah itu, beliau melaksanakan Shalat Ied di masjid sambil menyapa semua orang dengan senyuman. Perayaan dilanjutkan dengan berkunjung ke sanak saudara dan bersedekah. Selain itu, Nabi juga mendorong adanya hiburan ringan seperti tarian dan permainan anak-anak, namun tetap disertai dengan ibadah dan pengingat akan Allah SWT.

Persiapan dan Aktivitas Nabi Muhammad Saat Hari Raya

Di pagi hari yang cerah, tepat setelah malam penuh persiapan spiritual, Nabi Muhammad dimulai harinya dengan ritual sederhana namun penuh makna. Di tempat yang dikenal sebagai rumahnya, beliau memulai dengan membersihkan diri, lalu menggunakan alat tradisional bernama siwak untuk menjaga kesehatan mulut. Setelah itu, Nabi mengenakan busana terbaiknya yang bersih dan wewangian agar penampilannya mencerminkan rasa hormat pada hari spesial tersebut.

Sepanjang jalan menuju masjid, Nabi Muhammad menyapa setiap individu yang ia temui dengan sikap ramah dan hangat. Setelah Shalat Ied, beliau meluangkan waktu untuk bertemu keluarga dekat dan kerabat, serta melakukan sedekah kepada yang membutuhkan. Salah satu momen menarik adalah ketika Nabi menyaksikan anak-anak kecil bermain dan tertawa dengan riang di sekitarnya. Seorang wanita Ethiopia bahkan menari dengan semangat, menghadirkan suasana kegembiraan yang penuh keceriaan.

Nabi Muhammad juga memberikan panduan bahwa setiap bangsa memiliki caranya sendiri dalam merayakan hari besar. Hal ini membuka ruang bagi tradisi lokal seperti pembagian THR atau pembelian pakaian baru di Indonesia, tanpa melanggar esensi spiritual dari hari raya.

Sebagai contoh inspiratif, kita bisa belajar bahwa perayaan Lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan fisik, tetapi juga penting untuk menjaga hubungan baik dengan sesama dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, artikel ini memberikan pelajaran penting bahwa tradisi modern dapat hidup berdampingan dengan nilai-nilai asli agama selama tetap ada niat baik dan tujuan yang benar. Dengan memahami cara Nabi Muhammad merayakan hari raya, kita bisa menemukan keseimbangan antara kebahagiaan dunia dan ibadah spiritual. Mari rayakan Lebaran dengan cara yang lebih bermakna dan sarat dengan kasih sayang serta toleransi.

More Stories
see more