Dunia Mixed Martial Arts (MMA) kembali dihebohkan oleh pernyataan kontroversial dari salah satu komentator ternama, Joe Rogan. Dalam diskusi terbaru di podcastnya, Rogan mengejutkan banyak penggemar dengan mengungkapkan keyakinannya tentang petarung kelas ringan terbaik sepanjang masa (GOAT). Meskipun Khabib Nurmagomedov sering dianggap sebagai pilihan utama berkat rekor tak terkalahkannya, Rogan justru memberikan suara untuk BJ Penn, legenda UFC yang memegang dua gelar juara kelas ringan. Perdebatan ini membuka wawasan baru tentang dominasi dan kehebatan dalam dunia oktagon.
Sepanjang sejarah UFC, kelas berat mungkin awalnya mendominasi sorotan publik, namun seiring perkembangan waktu, kelas ringan menjadi medan pertempuran bagi para atlet terbaik. Saat ini, divisi tersebut dipenuhi oleh bakat-bakat luar biasa seperti Islam Makhachev, Charles Oliveira, hingga Justin Gaethje. Namun, pembicaraan tentang siapa yang pantas menyandang gelar GOAT selalu memunculkan opini beragam.
Pada episode podcast The Joe Rogan Experience, Rogan secara gamblang menyebutkan bahwa ia lebih condong kepada BJ Penn dibandingkan Khabib Nurmagomedov. Menurut Rogan, performa Penn pada masa kejayaannya, terutama ketika melawan Joe Stevenson dan Sean Sherk, mencapai level yang sulit ditandingi. "Ketika Anda melihat BJ Penn di puncak performanya, ia adalah sosok yang sangat kompleks," ungkap Rogan.
Tidak hanya itu, Rogan juga menyoroti kemampuan teknis Penn yang luar biasa, baik dalam kickboxing maupun submission. Ketika menghadapi Diego Sanchez, Penn menunjukkan kekuatan totalitasnya, membuatnya menjadi ancaman besar di setiap aspek pertarungan. Rogan menjelaskan bahwa kemampuan Penn untuk mengambil punggung lawan saat berada di posisi guard atau menjatuhkan lawan saat berdiri adalah bukti nyata kehebatannya.
Meskipun demikian, reputasi Khabib Nurmagomedov tetap kokoh sebagai simbol dominasi tanpa cela di kelas ringan. Rekor 29-0 serta gaya bertarung ground-and-pound yang solid membuatnya sulit dikalahkan. Ia bahkan memiliki pengikut fanatik yang percaya bahwa tidak ada yang bisa menyamai pencapaiannya.
Perbedaan pendapat antara Rogan dan mayoritas penggemar mencerminkan betapa subjektifnya definisi kehebatan dalam olahraga ini. Sementara beberapa orang menghargai catatan sempurna dan dominasi fisik, lainnya lebih mengagumi keberagaman keterampilan serta momen-momen ikonik di atas ring.
Pernyataan Rogan ini tentu akan memicu diskusi panjang di kalangan penggemar MMA. Apakah dominasi tanpa ampun Khabib lebih berarti daripada keahlian multitalenta BJ Penn? Jawaban atas pertanyaan ini mungkin bergantung pada perspektif masing-masing individu, namun satu hal yang pasti—keduanya telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah UFC.