Pasar
Dampak Perang Dagang terhadap Pasar Modal Indonesia: Perspektif dari Sucor Sekuritas
2025-04-12

Pada era ketidakpastian global, perang dagang antara negara-negara besar mulai memengaruhi berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Menurut Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas, dampak ini tidak hanya dirasakan pada perdagangan internasional tetapi juga menyebar ke pasar keuangan domestik. Khususnya dalam bisnis penjaminan emisi efek, seperti IPO (Initial Public Offering), yang menjadi fokus strategis perusahaan sekuritas ini untuk tahun 2025.

Geliat Pasar Modal di Tengah Ketegangan Global

Di tengah suasana politik ekonomi yang cenderung fluktuatif, Sucor Sekuritas tetap optimistis dengan rencana bisnis mereka. Meskipun ada beberapa perusahaan yang mungkin mengalami hambatan akibat kebijakan tarif impor Amerika Serikat, namun bagi mereka yang tidak terdampak, aktivitas bisnis dapat berjalan seperti biasa. Dalam diskusi terbaru bersama CNBC Indonesia, Bernadus Wijaya menjelaskan bahwa proyek-proyek di sektor minyak dan gas masih melanjutkan jalurnya sesuai rencana.

Pada tahun 2025, Sucor Sekuritas menargetkan untuk membantu tiga perusahaan melakukan pencatatan saham perdana atau IPO. Namun, situasi geopolitik dan kondisi pasar saat ini menjadi pertimbangan penting bagi calon emiten yang ingin masuk bursa saham. Di sisi lain, tantangan ini juga menciptakan peluang baru bagi investor yang cerdas dalam memilih aset dengan potensi tinggi.

Berlokasi di Jakarta, dialog tersebut memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana perusahaan sekuritas di Indonesia menghadapi tekanan eksternal serta menjaga ekspektasi positif terhadap prospek investasi di masa depan.

Perang dagang memang telah menciptakan gejolak di pasar modal global, namun perspektif dari Sucor Sekuritas menunjukkan bahwa tantangan serupa justru bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk inovasi dan adaptasi. Bagi para pembaca, hal ini mengajarkan kita untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian dengan sikap fleksibel dan strategi jangka panjang yang matang.

more stories
See more