Kebiasaan konsumtif yang dipicu oleh rasa takut ketinggalan (FOMO) telah menjadi perhatian serius bagi masyarakat Indonesia. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi gaya hidup, tetapi juga berdampak pada stabilitas ekonomi kelompok kelas menengah. Salah satu contohnya adalah tren antrian panjang untuk membeli barang-barang eksklusif seperti boneka Labubu yang harganya mencapai jutaan rupiah. Fenomena ini menggambarkan bagaimana dorongan emosional dapat melampaui pertimbangan rasional dalam pengelolaan keuangan.
Peningkatan perilaku konsumtif ini seiring dengan pelemahan daya beli masyarakat, khususnya di kalangan kelas menengah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah kelas menengah di Indonesia turun dari 21,45% pada tahun 2019 menjadi 17,44% pada tahun 2024. Penurunan ini disertai dengan peningkatan jumlah kelompok rentan miskin yang meningkat drastis selama periode yang sama. Para ahli menyatakan bahwa salah satu penyebab utama fenomena ini adalah kebiasaan konsumtif yang didorong oleh FOMO, termasuk pengeluaran berlebih untuk kebutuhan non-essensial seperti hiburan dan pakaian.
Solusi untuk mengatasi FOMO datang dari pendekatan psikologis dan praktis. Menurut penulis buku "Fear of Missing Out," Patrick McGinnis, cara efektif untuk mengendalikan FOMO adalah dengan membatasi penggunaan media sosial dan fokus pada tujuan hidup yang lebih besar. Ia menyarankan agar individu belajar untuk berkata "tidak" pada hal-hal yang tidak sesuai dengan prioritas mereka. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa tidak semua peluang harus diambil dan bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu berasal dari pemenuhan gaya hidup materi.
Masyarakat yang cerdas secara finansial dan mental akan mampu menghindari dampak negatif dari FOMO. Melalui kesadaran diri dan pengelolaan keuangan yang bijaksana, setiap orang dapat menjaga stabilitas ekonominya tanpa terjebak dalam siklus konsumsi yang tidak produktif. Dengan demikian, harapan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan status kelas menengah tetap terbuka lebar.