Dalam penelitian terbaru, kecerdasan anak dikaitkan erat dengan faktor genetik yang diturunkan dari ibu. Para ilmuwan menemukan bahwa wanita memiliki dua kromosom X, yang memberikan peluang lebih besar untuk mentransmisikan sifat kecerdasan kepada anak-anak mereka dibandingkan pria. Meskipun demikian, peran ayah juga penting dalam mengembangkan potensi intelektual anak melalui warisan gen lainnya seperti emosi dan intuisi.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 12.000 remaja dengan rentang usia tertentu serta informasi tambahan dari para ibu. Hasilnya menunjukkan bahwa gen kecerdasan hanya aktif jika diteruskan oleh ibu, sedangkan gen serupa dari ayah tidak berfungsi secara langsung. Namun, kombinasi pola asuh dari kedua orang tua tetap memengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil riset, gen kecerdasan yang berasal dari ibu memiliki peran dominan karena struktur genetik unik pada kromosom X. Wanita memiliki dua kromosom tersebut, sehingga kemungkinan transmisi gen lebih besar daripada laki-laki yang hanya memiliki satu kromosom X. Penelitian ini mencatat bahwa gen kecerdasan hanya aktif saat diwariskan oleh ibu, sementara gen serupa dari ayah cenderung "dinonaktifkan".
Ketika wanita mewariskan gen kecerdasan kepada anak-anaknya, mekanisme biologis memastikan bahwa gen tersebut bekerja secara optimal. Proses ini didukung oleh fakta bahwa wanita memiliki dua kromosom X, yang meningkatkan probabilitas transmisi genetik. Studi yang dilakukan pada kelompok besar remaja menunjukkan bahwa gen kecerdasan dari ibu menjadi kunci utama dalam membentuk kapasitas intelektual anak. Dalam konteks ini, meskipun ayah juga menyumbangkan gen-gen penting lainnya, kontribusi mereka terhadap kecerdasan langsung relatif lebih kecil.
Meskipun gen kecerdasan lebih banyak diwariskan oleh ibu, peran ayah dalam pengembangan anak tetap signifikan. Ayah menyumbangkan gen-gen yang terkait dengan emosi dan intuisi, yang turut mempengaruhi kemampuan kognitif anak secara tidak langsung. Selain itu, lingkungan dan pendidikan juga berperan besar dalam membuka potensi kecerdasan anak.
Selain faktor genetik, interaksi sosial dan ekonomi antara keluarga juga berdampak pada pertumbuhan intelektual anak. Penelitian menunjukkan bahwa kasih sayang dan pendampingan dari kedua orang tua sama-sama penting dalam membantu anak mencapai potensinya. Misalnya, pola asuh yang mendukung dapat memaksimalkan manfaat dari gen-gen yang telah diwariskan, baik dari ibu maupun ayah. Oleh karena itu, meskipun gen ibu memiliki dampak lebih besar pada kecerdasan anak, kolaborasi antara kedua pihak sangatlah vital untuk menciptakan kondisi ideal bagi perkembangan anak.