Pasar modal Indonesia membuka perdagangan dengan performa yang mengesankan pada Rabu (26/2/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan, mencapai level 6.654,74 dalam 17 menit pertama perdagangan. Dari total 421 saham yang diperdagangkan, lebih dari setengahnya atau sebanyak 267 saham mengalami kenaikan. Nilai transaksi juga cukup tinggi, mencapai Rp 1,46 triliun dengan volume perdagangan mencapai 2,7 miliar saham.
Kinerja positif IHSG didorong oleh peningkatan harga saham DCI Indonesia (DCII), emiten milik Toto Sugiri, yang langsung mencapai batas maksimum kenaikan hingga 20%. Hal ini menjadikan DCII sebagai salah satu saham termahal di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, sektor teknologi menjadi pendorong utama kenaikan indeks hari ini, naik hingga 4,46%, disusul oleh sektor utilitas yang menguat 1,51%. Meskipun demikian, pasar masih menghadapi tekanan jual asing yang signifikan, terutama setelah dua hari berturut-turut mencatat penjualan bersih besar-besaran.
Pelaku pasar tetap waspada terhadap berbagai sentimen baik domestik maupun internasional. Wall Street yang anjlok dan pernyataan Morgan Stanley yang menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi underweight telah memberikan dampak negatif. Namun, kenaikan IHSG pagi ini menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia di tengah tantangan ekonomi global. Investor optimistis bahwa langkah-langkah strategis dapat memperkuat posisi pasar keuangan nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.