Negara-negara Arab secara tegas mengecam kelompok ekstremis sayap kanan Israel atas video buatan kecerdasan buatan (AI) yang menggambarkan penghancuran Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Video ini, berjudul "Next Year in Jerusalem, Messiah Now", memperlihatkan situs suci Islam tersebut hancur dan digantikan oleh Kuil Ketiga. Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut video ini sebagai bentuk provokasi sistematis terhadap situs-situs suci Kristen dan Islam di Yerusalem yang diduduki.
Pemerintah sayap kanan Israel dituduh semakin berani dalam melaksanakan rencana ekspansionis dan rasialis mereka karena ketidakmampuan masyarakat internasional untuk merespons serangan genosida di Gaza. Kerajaan Hasyimiyah Yordania, sebagai penjaga situs agama di Yerusalem, serta Qatar, turut menyatakan penolakan keras terhadap video tersebut dan memperingatkan bahwa provokasi ini dapat meningkatkan konflik kekerasan di wilayah Palestina.
Protes Internasional terhadap Provokasi Ekstremis Israel
Kelompok ekstremis sayap kanan Israel telah menuai kritik luas setelah mempublikasikan video penghancuran Masjid al-Aqsa menggunakan teknologi AI. Situs ini memiliki signifikansi besar bagi umat Islam, sehingga video tersebut dianggap sebagai ancaman langsung terhadap keberadaan situs suci tersebut. Negara-negara Arab, termasuk Palestina dan Yordania, menyuarakan kecaman keras atas konten provokatif ini.
Melalui media sosial, akun-akun pro-pemukim ekstremis Israel menyebarkan klip video yang menunjukkan Masjid al-Aqsa dilalap api hingga runtuh, lalu digantikan oleh Kuil Ketiga. Konten ini dianggap sebagai bagian dari strategi ideologis kelompok tersebut untuk melegitimasi rencana rasis Yudaisasi wilayah Yerusalem. Pernyataan keras dari Kementerian Luar Negeri Palestina menjelaskan bahwa video ini adalah bentuk hasutan sistematis terhadap situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem yang diduduki. Mereka menekankan bahwa sikap pasif masyarakat internasional hanya memperkuat ambisi pemerintahan sayap kanan Israel dalam melaksanakan agenda ekspansionis mereka.
Dampak Provokasi terhadap Stabilitas Wilayah
Video provokatif ini tidak hanya menimbulkan kecaman politik tetapi juga menciptakan risiko eskalasi konflik di wilayah Palestina. Negara-negara Arab seperti Qatar telah memperingatkan bahwa aksi semacam ini dapat memicu gelombang kekerasan baru yang lebih sulit dikendalikan. Hal ini menunjukkan pentingnya respons internasional yang cepat dan efektif.
Provokasi yang ditujukan kepada Masjid al-Aqsa telah menjadi titik api ketegangan antara warga Palestina dan Israel selama bertahun-tahun. Video ini, dengan pesan ekstremis dan rasis yang kuat, hanya memperburuk situasi yang sudah sangat rapuh. Kerajaan Hasyimiyah Yordania, yang bertugas menjaga situs agama di Yerusalem, telah menegaskan penolakan total terhadap segala bentuk hasutan terkait situs suci ini. Dalam pernyataan resmi, mereka mendesak masyarakat internasional untuk tidak lagi mengabaikan provokasi-provokasi yang dapat mengancam perdamaian global. Tindakan nyata dari komunitas dunia menjadi krusial untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di wilayah yang sudah sarat akan konflik ini.