Sebuah insiden mengerikan terjadi ketika bus yang menghubungkan Medan dan Bekasi melewati Padang, Sumatera Barat. Kecelakaan tersebut mengakibatkan kematian sebanyak 11 penumpang dan melukai puluhan lainnya. Diduga kuat bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh masalah pada sistem pengereman kendaraan. Kejadian ini telah menarik perhatian luas dari masyarakat setempat dan otoritas terkait.

Pada Selasa (6/5/2025), informasi resmi diberikan oleh Kanit Patroli Sat Lantas Polres Padang Panjang Aiptu Indra. Ia menjelaskan bahwa bus dengan nomor polisi B 7512 FGA sedang beroperasi di rute lintas Medan-Bekasi via Padang ketika terjadi insiden fatal ini. Data sementara menunjukkan bahwa ada total 34 penumpang yang menjadi korban langsung akibat kecelakaan tersebut.

Dari jumlah tersebut, 11 orang tidak bisa selamat dalam kecelakaan itu. Korban meninggal dunia terdiri atas lima laki-laki, enam perempuan, termasuk dua anak-anak yang masih sangat muda. Sementara itu, 23 penumpang lainnya mengalami cedera serius hingga ringan. Evakuasi cepat dilakukan oleh tim SAR gabungan untuk memastikan semua korban mendapatkan pertolongan medis yang tepat.

Seluruh korban yang terluka langsung dirujuk ke RSUD Padang Panjang guna mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pihak kepolisian bekerja sama dengan tim medis untuk mendata identitas para korban serta memastikan kondisi mereka stabil. Sopir dan kernet bus juga diamankan untuk pengujian urine guna memeriksa apakah ada unsur kelalaian atau pelanggaran aturan keselamatan.

Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi operator transportasi umum untuk memperhatikan pemeliharaan kendaraan secara berkala. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden tragis ini. Harapannya adalah agar langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan sehingga insiden serupa tidak terulang di masa depan.

Bencana kecelakaan bus di depan Terminal Bukit Surungan, Padang Panjang, menunjukkan betapa pentingnya keselamatan dalam operasional angkutan umum. Langkah-langkah darurat telah diambil untuk menangani dampak kecelakaan ini, tetapi perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan transportasi di wilayah tersebut.