Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, mengungkapkan kebanggaannya atas penurunan tingkat kriminalitas di Indonesia. Menurutnya, pencapaian ini tak lepas dari upaya efektif yang dilakukan oleh pimpinan kepolisian nasional, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Selain itu, capaian ini terjadi meskipun tantangan dalam menangani kasus kriminal semakin rumit dan beragam.

Penurunan kriminalitas tersebut mencapai 4,23%, sekalipun secara global angka kriminalitas cenderung meningkat. Hal ini juga diiringi dengan perbaikan signifikan dalam penegakan hukum serta pelayanan publik oleh institusi kepolisian.

Komisi III Akui Efektivitas Kinerja Kepolisian Nasional

Ahmad Sahroni menyoroti kinerja Kapolri yang telah berhasil memperbaiki citra institusi kepolisian melalui fokus pada tugas tanpa banyak alasan atau pembelaan diri. Keberhasilan ini tercermin dalam hasil nyata yang dapat dilihat masyarakat, termasuk penurunan angka kriminalitas yang cukup signifikan.

Ketika dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks, seperti adanya kejahatan yang dilakukan oleh individu yang awalnya tidak dicurigai, kepolisian tetap menjaga profesionalisme mereka. Contohnya adalah penanganan kasus pelecehan seksual, penganiayaan di tempat kerja, serta bullying di sekolah. Tanpa kompromi, institusi ini berhasil menekan angka-angka tersebut dengan pendekatan yang lebih responsif dan inovatif. Fokus utama mereka adalah untuk memberikan solusi yang tepat sambil tetap menjaga kepercayaan publik.

Tingkat Keamanan Meningkat Berkat Strategi Baru

Di tengah meningkatnya kriminalitas regional dan global, strategi baru yang diterapkan oleh Kapolri mampu menekan angka kriminalitas nasional hingga 4,23%. Ini menjadi bukti bahwa langkah-langkah preventif dan repressif yang dilakukan benar-benar efektif.

Selain penurunan angka kriminalitas, Jakarta pun naik ke posisi 87 sebagai kota teraman di dunia, serta Polri meraih peningkatan 21 peringkat dalam skala global. Pendiri Haidar Alwi Institute, R. Haidar Alwi, menyampaikan apresiasi atas peningkatan ini, yang didukung oleh penyelesaian perkara yang lebih baik dan pelayanan publik yang mendapat predikat "A". Dengan demikian, keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada penurunan angka kriminalitas, tetapi juga pada percepatan reformasi sistem keamanan nasional yang lebih baik dan transparan.