Sebuah insiden mengerikan terjadi ketika truk pengangkut pasir kehilangan kendali dan menabrak angkot yang membawa sejumlah pelayat. Peristiwa ini mengakibatkan 10 korban jiwa serta enam orang lainnya cedera parah, termasuk sopir dan penumpang truk tersebut. Penyebab utama diduga akibat sistem pengereman truk yang bermasalah.
Pengaruh dari tabrakan ini sangat besar, menyebabkan kerusakan serius pada bangunan rumah warga setempat. Tim medis telah bergerak cepat untuk membawa para korban ke fasilitas kesehatan terdekat, sementara petugas kepolisian memastikan area aman dengan melakukan evakuasi kendaraan ke markas lalu lintas setempat.
Tragedi ini terjadi di wilayah Desa Kalijambe, Kabupaten Purworejo, saat sebuah truk pengangkut pasir mengalami kegagalan sistem rem dan tak dapat dihentikan. Dalam perjalanannya, truk tersebut menabrak sebuah angkutan umum yang sedang membawa kelompok pelayat. Akibatnya, total 10 orang meninggal dunia secara langsung di lokasi kejadian.
Berbagai faktor menjadi penyebab utama kecelakaan fatal ini, mulai dari kondisi teknis kendaraan hingga kurangnya kontrol oleh sopir. Kecepatan tinggi truk saat menabrak angkot menciptakan dampak yang dahsyat. Enam orang lainnya dinyatakan cedera parah, termasuk dua pekerja truk. Beberapa di antara mereka harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pemantauan rutin terhadap kendaraan berat guna mencegah tragedi serupa.
Tidak hanya merenggut nyawa, tabrakan juga menimbulkan kerusakan material signifikan. Bangunan rumah milik warga yang terletak dekat jalan raya ikut rusak parah akibat benturan keras kendaraan. Kendaraan-kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan mengalami kerusakan struktural hingga sulit dikenali. Aparat keamanan kemudian mengambil alih situasi untuk menjaga keamanan lokasi.
Tim tanggap darurat segera datang ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan kendaraan yang terlibat. Para korban yang masih hidup dibawa ke fasilitas medis terdekat menggunakan ambulans. Sementara itu, truk dan angkot yang terlibat dalam kecelakaan dipindahkan ke Kantor Satlantas Purworejo demi mencegah adanya kerumunan massa yang bisa memperburuk situasi. Langkah-langkah ini dilakukan agar proses investigasi lebih mudah dilakukan serta memberikan ruang bagi masyarakat sekitar untuk melanjutkan aktivitas tanpa gangguan tambahan.