Sebuah insiden mengerikan menimpa maskapai penerbangan Air India, di mana salah satu pesawat Boeing 787-8 Dreamliner mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Kota Ahmedabad menuju London. Insiden ini menyebabkan korban jiwa yang signifikan, termasuk penumpang dan warga sipil yang tinggal di dekat lokasi tabrakan. Selain itu, berbagai keluhan juga bermunculan terkait kondisi buruk kabin pesawat Air India yang diunggah oleh para penumpang di media sosial.
Pada hari Jumat (13/6/2025), sebuah Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India yang baru berusia sekitar 11 tahun mengalami kecelakaan tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad. Pesawat tersebut ditujukan untuk terbang ke London namun gagal meninggalkan wilayah udara domestik. Menurut laporan dari AFP, pesawat malang menabrak daerah pemukiman padat penduduk, termasuk gedung asrama staf medis rumah sakit lokal. Akibatnya, sedikitnya 265 orang tewas dalam peristiwa tragis ini. Dari jumlah tersebut, 242 merupakan penumpang dan awak pesawat, sementara sisanya adalah warga sipil yang tinggal di sekitar lokasi kecelakaan.
Berita tentang insiden ini memicu reaksi luas di kalangan publik. Selain investigasi resmi yang masih berlangsung, banyak video dan foto telah beredar di media sosial yang menyoroti kondisi buruk pesawat Air India lainnya. Seorang penumpang, yang merekam pengalaman penerbangannya, menunjukkan kerusakan serius pada kursi pesawat, seperti sandaran tangan yang rusak, layar monitor yang tidak berfungsi, serta keberadaan sampah yang tersebar di bagian bawah kursi. Bahkan, beberapa bagian kabin tampak mengalami kebocoran cairan, dan ada indikasi bahwa fasilitas hiburan dalam penerbangan tidak beroperasi dengan baik.
Di akun Instagram lainnya, seorang penumpang bernama @mondayswithmohan juga membagikan pengalamannya selama penerbangan rute Delhi–Chicago. Ia menggambarkan perjalanan tersebut sebagai "pengalaman terburuk" dalam kelas satu. Video yang diunggahnya menyoroti kerusakan pada fasilitas pesawat, termasuk kursi yang berjamur, headphone dengan kabel berantakan, dan kompartemen penyimpanan yang tampak kotor. Meskipun demikian, ia tetap memuji beberapa fasilitas gratis yang diberikan maskapai, seperti piyama berkualitas tinggi dan paket toiletries yang layak. Namun, keluhan utamanya tetap jatuh pada makanan yang tidak sesuai harapan, kurangnya perlengkapan meja saat menyajikan makanan, serta ketidakberfungsian sistem hiburan pesawat selama 15 jam penerbangan.
Tragedi ini menyoroti pentingnya standar keselamatan dan kenyamanan bagi semua maskapai penerbangan. Pengalaman buruk yang dialami para penumpang, baik melalui insiden fatal maupun kondisi fisik pesawat, menjadi perhatian serius bagi Air India. Publik kini menuntut transparansi lebih lanjut dari pihak maskapai terkait penyebab kecelakaan dan langkah-langkah perbaikan yang akan diambil untuk meningkatkan kualitas layanan mereka di masa mendatang.