Pertandingan final Piala Asia U-17 2025 membawa kejutan luar biasa ketika tim muda Uzbekistan berhasil mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0 di Stadion King Fahd Sports City. Meskipun harus bermain dengan sembilan pemain sejak babak pertama, Uzbekistan tetap menunjukkan performa luar biasa dan mengunci kemenangan dramatis mereka di babak kedua. Dengan strategi yang cemerlang serta ketahanan fisik yang luar biasa, anak-anak asuh pelatih Islombek Ismoilov sukses meraih trofi Piala Asia U-17 untuk kedua kalinya.
Pada awal pertandingan, Uzbekistan langsung menunjukkan niat kuat untuk menyerang. Tim ini memperlihatkan intensitas tinggi yang membuat beberapa pemain Arab Saudi kesulitan menghadapi tekanan tersebut. Teknik permainan keras yang diterapkan oleh White Wolves tampaknya menjadi salah satu cara untuk meredam agresivitas tuan rumah. Namun, strategi ini juga berujung pada insiden kartu merah yang terjadi dua kali dalam lima menit terakhir babak pertama.
Penyerang Uzbekistan, Sarsenbaev, menjadi korban pertama dari hukuman wasit setelah melakukan pelanggaran serius kepada salah satu pemain Arab Saudi pada menit ke-40. Tujuh menit kemudian, giliran Abdukarimov yang harus meninggalkan lapangan karena pelanggaran terhadap lawan. Meskipun berkurang jumlah pemain, Uzbekistan tetap menunjukkan semangat juang yang luar biasa.
Babak kedua dimulai dengan langkah taktis pelatih Uzbekistan yang memasukkan dua pemain baru, termasuk Asilbek Aliev. Keputusan ini ternyata membawa hasil positif. Hanya dua menit setelah babak kedua dimulai, Uzbekistan mendapatkan hadiah penalti akibat kesalahan Yazeed Al Dosari. Mukhammad Khakimov dengan tenang menjalankan tendangan penalti dan membawa timnya unggul 1-0.
Setelah kebobolan, Arab Saudi mencoba bangkit dengan serangkaian serangan balasan. Namun, penjaga gawang Uzbekistan, Rustamjonov, menunjukkan performa gemilang dengan menggagalkan beberapa peluang emas tuan rumah. Bahkan, justru Uzbekistan yang berhasil menambah pundi-pundi gol melalui Sadriddin Khasanov, yang melepaskan tembakan keras tak terjangkau oleh kiper Abdulrahman Al Otaibi.
Kemenangan ini tidak hanya memberikan gelar juara bagi Uzbekistan, tetapi juga menandai momen ikonik dalam sejarah turnamen. Tim ini menunjukkan bahwa semangat, strategi, dan ketahanan fisik bisa mengatasi segala rintangan. Trofi ini menjadi bukti prestasi besar bagi para pemain muda Uzbekistan, yang sebelumnya juga pernah memenangkan turnamen ini pada tahun 2012.