Dalam konflik terbaru antara India dan Pakistan, ketegangan meningkat tajam setelah serangan artileri berat oleh Pakistan di sepanjang Garis Kontrol (LoC). Serangan ini menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya. Situasi memanas menyusul aksi militer India yang menargetkan lokasi teroris di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan. Dalam situasi tersebut, muncul laporan bahwa pasukan India mengibarkan bendera putih sebagai bentuk penyerahan sementara.
Eskalasi ini berawal dari serangan rudal India ke enam lokasi di Pakistan, yang diklaim menargetkan basis kelompok militan. Sebagai respons, Pakistan menuduh India melakukan pelanggaran berat terhadap kesepakatan gencatan senjata dan membalas dengan serangan mortir. Meskipun kedua negara saling menyalahkan atas eskalasi kekerasan, Islamabad menawarkan penyelidikan independen untuk mencari solusi damai.
Di garis depan perbatasan LoC, serangan balasan dari Pakistan telah menciptakan kondisi krisis bagi warga sipil dan pasukan militer. Banyak korban jiwa dan cedera akibat penggunaan artileri berat serta serangan mortir. Angkatan bersenjata India mengambil langkah strategis dengan mengibarkan bendera putih sebagai upaya meredakan ketegangan dalam situasi darurat.
Penggunaan bendera putih di perbatasan menunjukkan tanda-tanda penting tentang diplomasi militer selama konflik. Para pejabat lokal seperti Ajaz Jan, anggota parlemen Jammu dan Kashmir, turut meninjau dampak serangan terhadap fasilitas kesehatan di daerah Poonch. Menurut mereka, situasi tetap sangat tegang meskipun ada indikasi penyerahan sementara dari pihak India. Pengibaran bendera putih di pos militer India juga menjadi bukti nyata usaha menahan diri guna menghindari eskalasi lebih lanjut. Namun, keputusan ini tetap dipertanyakan karena belum jelas apakah itu benar-benar simbol menyerah atau hanya strategi taktis.
Eskalasi baru-baru ini antara India dan Pakistan dimulai dari serangan rudal India di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan. Aksi ini dilakukan sebagai tanggapan atas insiden pembunuhan massal di Pahalgam pada bulan April. Kedua negara tetap teguh pada sikap masing-masing, dengan India menyalahkan Pakistan atas dukungan lintas batas kepada kelompok militan.
Menurut laporan militer Pakistan, serangan rudal India menargetkan enam lokasi di wilayah yang dikelola Pakistan, menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai banyak lagi. Sementara itu, New Delhi membantah tuduhan bahwa serangan mereka tidak proporsional. Ketegangan ini semakin rumit dengan penolakan Pakistan terhadap klaim India dan penawaran mereka untuk penyelidikan netral yang diawasi oleh pihak ketiga. Walaupun demikian, kedua negara masih berusaha menjaga komunikasi untuk mencegah konflik skala besar yang dapat berdampak buruk bagi stabilitas regional.